Bacaan Alkitab hari ini:
Keluaran 5
Musa dan Harun berkata di hadapan Firaun bahwa TUHAN, Allah Israel telah bersabda supaya Firaun membiarkan bangsa Israel untuk beribadah kepada-Nya (5:1,3). Mendengarkan perkataan itu, Firaun menjawab bahwa ia tidak mengenal siapa TUHAN (5:2). Pada zaman kuno, ada pemahaman bahwa bila suatu bangsa ditundukkan oleh bangsa lain, maka berarti bahwa dewa (atau tuhan) dari bangsa yang kalah telah dikalahkan oleh dewa bangsa yang menang. Oleh sebab itu, Firaun berpikir bahwa TUHAN, Allah Israel juga sudah ditaklukkan oleh berbagai dewa yang disembah bangsa Mesir. Oleh karena itu, Firaun berkata bahwa ia tidak perlu mendengarkan firman-Nya (5:2). Bahkan, kemudian Firaun semakin menindas bangsa Israel dengan semakin memperberat tugas mereka (5:7-18). Ketetapan Firaun tersebut sangat tidak berperikemanusiaan dan sesungguhnya sangat kejam. Firaun hanya memikirkan kepentingannya sendiri.
Bangsa Mesir menyembah banyak dewa, termasuk Firaun—Sang Raja Mesir—yang diyakini sebagai titisan dewa. Penyembahan semacam ini sebenarnya mencerminkan adanya kesadaran pada diri manusia tentang adanya Yang Ilahi dalam kehidupan (Roma 1:20). Oleh karena itu, dalam berbagai kebudayaan, selalu ada dewa atau tuhan yang disembah. Namun, manusia berdosa tidak dapat mengenal Allah yang sejati. Manusia berdosa menyembah berbagai macam ilah yang digambarkan sebagai menyerupai berbagai hewan maupun menyerupai manusia (Roma 1:23). Dosa yang mencemari manusia membuat manusia melakukan berbagai macam kejahatan terhadap sesamanya (Galatia 5:19-21, Kolose 3:8-9). Kekejian Firaun terhadap bangsa Israel mencerminkan karakteristik orang bebal yang tidak berseru kepada TUHAN dan suka melakukan kejahatan terhadap umat Allah (Mazmur 14:4).
Saat ini, masih banyak orang yang tidak mengenal Allah yang benar. Orang-orang semacam ini menyembah berbagai illah lain, termasuk meninggikan (mendewakan) dirinya sendiri. Banyak pula orang yang tega untuk berbuat jahat terhadap sesamanya. Marilah kita memberitakan Injil Yesus Kristus sekarang juga. Jumlah orang yang masih perlu mendengar berita tentang Injil Yesus Kristus masih sangat banyak. Hanya melalui berita Injil sajalah, manusia dapat mengalami perubahan yang sejati (Yehezkiel 36:26). [ECW]