Bangkitnya Suatu Bangsa

Bacaan Alkitab hari ini:

Kejadian 49

Kitab Kejadian memasuki fase puncak yang berfokus pada pengukuhan suatu bangsa baru yang kelak akan menjadi bangsa yang besar dan berpengaruh. Sebagaimana layaknya pengukuhan suatu bangsa besar, penulis kitab ini dengan gamblang menunjukkan momentum puncaknya, yaitu berkat Tuhan bagi semua suku bangsa Israel.

Menarik sekali untuk diperhatikan bahwa Yakub menitipkan pesan pada semua anaknya tanpa kecuali, dan masing-masing mendapatkan penekanan pada aspek yang berbeda. Namun, dari semua anaknya, ada tiga orang yang mendapatkan teguran keras, yaitu Ruben, Simeon dan Lewi. Ruben—sang sulung yang dahulu pernah menolong Yusuf dari ancaman pembunuhan oleh saudara-saudaranya yang lain—memiliki dosa moral yang teramat besar (49:3-4). Simeon dan Lewi dikutuk karena dosa kekerasan yang telah mereka perbuat. Akibatnya, keturunan mereka akan diserakkan di antara saudara mereka yang lain. Sementara itu, sembilan anak yang lain tidak menerima teguran, bahkan mereka menerima janji bahwa keturunan mereka kelak akan mengisi posisi-posisi penting. Demikianlah isi pasal 49 ini.

Apa yang bisa kita pelajari dari bacaan Alkitab hari ini? Pertama, kita bisa melihat karakter Tuhan, yaitu bahwa Ia benar-benar membenci dosa dan tidak akan membiarkan orang berdosa luput dari hukuman. Bahkan, kesalahan yang tidak disadari oleh orang lain pun tidak akan bisa luput dari pandangan Tuhan. Kedua, kita bisa melihat karakter Tuhan yang sebaliknya, yaitu penuh pengampunan. Yehuda yang khusus mendapat jatah satu pasal untuk menceritakan dosa seksualnya, justru mendapat anugerah yang luar biasa, yaitu janji bahwa tongkat kerajaan Israel kelak tidak akan pernah beranjak darinya. Sang Mesias pun kelak akan datang dari keturunan Yehuda! Hal itu menunjukkan bahwa Tuhan bersedia mengampuni dan memulihkan posisi kita bila kita mau bertobat. Ketiga, Tuhan akan senantiasa memelihara umat yang mau percaya dan taat kepada-Nya. Ketika janji ini diberikan, ada satu asumsi dasar (landasan berpikir) yang menyertai janji itu, yaitu kepastian janji Tuhan yang teguh! Yakub tidak pernah khawatir bahwa keturunannya akan sengsara selepas kepergiannya karena ia mengetahui persis kesetiaan Tuhan terhadap janji-Nya sendiri! Sungguh, Tuhan kita itu begitu besar dan agung! [Sung]