Bacaan Alkitab hari ini:
Keluaran 1:1-2:10
Bangsa Israel sudah tinggal di Mesir dan terus bertambah banyak hingga tak terbilang banyaknya. (Keluaran 1:7). Padahal, beberapa tahun sebelumnya, bangsa Israel terancam akan binasa karena terjadi kelaparan selama tujuh tahun di seluruh bumi (Kejadian 41). Namun, Allah memelihara umat pilihan-Nya (Kejadian 50:20), sehingga Israel bukan hanya dapat melalui masa paceklik, tetapi menjadi bangsa yang semakin banyak jumlahnya. Pertumbuhan kuantitas itu sesungguhnya merupakan penggenapan dari sebagian janji Allah kepada Abraham (Kisah Para Rasul 7:17, Kejadian 15:5). Setelah Yusuf mati, sedangkan orang Israel bertambah jumlahnya dengan sangat cepat, raja Mesir yang baru yang sudah tidak mengenal Yusuf lalu merancang hal-hal yang sangat jahat untuk meredam pertambahan jumlah orang Israel (Keluaran 1:8-22, Kisah Para Rasul 7:19).
Saat mencermati kesaksian dari seluruh Alkitab, kita bisa membaca bahwa setidaknya ada dua orang raja yang berupaya untuk membunuh anak-anak lelaki bangsa Israel. Rencana pembunuhan pertama adalah kisah yang dicatat dalam Keluaran pasal 1, sedangkan rencana pembunuhan kedua adalah pembunuhan yang digagas oleh Herodes setelah kelahiran Kristus (Matius 2:16-18). Kedua rencana kejam tersebut sesungguhnya hendak menghambat penggenapan janji Allah. Raja Mesir dan Herodes tidak menyadari bahwa mereka telah menjadi alat Iblis untuk menggagalkan rencana dan kehendak Allah. Kita bersyukur bahwa Allah setia terhadap janji-Nya, sehingga para bidan tidak mau menuruti perintah raja Mesir (Keluaran 1:17) dan bayi Kristus bisa dibawa menyingkir ke Mesir (Matius 2:14).
Jelas bahwa para pembaca Gema tidak akan melakukan tindakan atau membuat rencana jahat seperti yang dilakukan oleh Raja Mesir maupun Herodes. Sekalipun demikian, kita bisa bersikap seperti Petrus yang tidak menyadari bahwa dirinya telah dimanfaatkan oleh Iblis untuk mengacaukan terwujudnya kehendak Allah Sang Pencipta (Matius 16:21-23). Kita perlu menguji motivasi dari tindakan dan pikiran kita, supaya kita tidak menghalangi pekerjaan Allah di dunia ini. Segala sesuatu yang bertujuan untuk memuaskan diri sendiri harus ditolak. Sebaliknya, pilihlah alternatif yang terbaik untuk kemajuan Kerajaan Allah dan untuk memuliakan Dia. [ECW]