Penasihat Ajaib (Pasca-Natal)

Bacaan Alkitab hari ini:

Yesaya 9:1-6

Manusia membutuhkan nasihat. Pada level internasional, kita memiliki para pemikir terbaik dalam wadah PBB untuk memikirkan pemecahan atas masalah-masalah dunia. Pada level nasional, setiap presiden pasti meminta nasihat dari orang-orang terbaik yang ditetapkan untuk duduk dalam jajaran pemerintahannya. Pada level personal, setiap orang di antara kita pasti akan mencari nasihat untuk hal-hal khusus kepada orang-orang yang dianggap ahli, entahkah itu masalah keluarga, keuangan, kesehatan, dan lain sebagainya.

Persoalannya, pengetahuan manusia terbatas dan sudah tercemar dengan dosa. Puji Tuhan, tujuh ratus tahun sebelum kelahiran Yesus Kristus, telah dinubuatkan bahwa Sang Juruselamat adalah Sang Penasihat Ajaib. Inilah jawaban bagi kebutuhan kita, karena di dalam Kristuslah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan (Kolose 2:3). Yesus Kristus bukan seorang Penasihat biasa—tetapi Penasihat Ajaib (Yesaya 9:5)—karena keilahian-Nya. Pada mulanya, Ia (telah) bersama-sama dengan Allah dan segala sesuatu dijadikan oleh Dia (Yohanes 1:1-3). Bukankah ini melegakan kita? Sang Imanuel beserta kita bukan sekadar untuk memeluk, menyatakan penghiburan, dan menguatkan kita, tetapi juga memberi kita tuntunan dan nasihat konkret menyangkut masalah-masalah terberat dalam kehidupan kita. Memahami nasihat dan tuntunan-Nya boleh jadi memerlukan proses, namun yang pasti bukan seperti meraba-raba dalam gelap karena sudah ada jaminan dari Dia. Jika Yesus Kristus adalah Allah yang menyertai kita dan bersedia menjadi Penasihat Ajaib bagi kita, pertanyaannya adalah, “Bersediakah Anda untuk sungguh-sungguh mempercayai dan mengikuti tuntunan-Nya tanpa membantah?” [MT]

Kolose 2:3
“Sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.”

Sesungguhnya Aku Ini adalah Hamba Tuhan (Natal)

Bacaan Alkitab hari ini:

Lukas 1:26-38

Bagaimana rasanya jika kepada kita dipercayakan suatu hal yang besar? Selalu ada dua kemungkinan, yaitu merasa bangga karena menjadi orang yang terpilih atau merasa gentar karena besarnya tanggung jawab yang harus dipikul. Nubuatan bahwa Sang Imanuel akan dilahirkan dari seorang perempuan muda (perawan, Yesaya 7:14) akan digenapi melalui Maria (Lukas 1:27). Dialah yang terpilih! Ketika menjumpai Maria, malaikat Gabriel memberitahukan rancangan besar Allah melalui dirinya: Ia akan mengandung dan melahirkan Yesus, Sang Juruselamat yang disebut Anak Allah Yang Mahatinggi, dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan (Lukas 1:31-33). Maria kebingungan karena dia tidak mengerti bagaimana hal itu dapat terjadi, sebab ia belum bersuami. Akan tetapi, kebingungannya terjawab lewat penjelasan malaikat Gabriel (1:35).

Saat mendengarkan penjelasan tersebut, Maria pasti memikirkan konsekuensi logis dari apa yang dipercayakan kepadanya: Yusuf—tunangannya—serta keluarganya sendiri serta masyarakat dapat menyalahpahami dia. Selain itu, apakah dia siap untuk membesarkan seorang anak yang istimewa? Akan tetapi, Allah mengerti ketakutan Maria. Oleh karena itu, Allah yang telah merancang segala sesuatu menyampaikan contoh bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil: Elisabet, sanaknya yang mandul, sedang hamil (1:36). Sebagai respons, Maria memilih untuk tunduk dan berserah dipakai oleh Allah. Renungkanlah sikap Maria yang memilih untuk tunduk sebagai hamba itu. Bila saat ini Allah meminta Anda melakukan sesuatu yang mengandung risiko besar, apakah Anda akan menerima tugas itu atau Anda akan mencari-cari alasan untuk menolak? [MT]

Lukas 1:38a
Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

Langit dan Bumi Baru

Bacaan Alkitab hari ini:

Wahyu 21

Pasal ini menjelaskan tentang mereka yang nama-namanya tertulis dalam buku kehidupan (21:27), yakni orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan yang menjadi milik-Nya. Mereka akan masuk ke dalam langit dan bumi baru, serta hidup berbahagia dengan Tuhan Yesus (21:1-8). Langit dan bumi baru adalah gambaran kehidupan baru yang secara total telah ditransformasi oleh Tuhan Yesus. Pada waktu kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita sudah menjadi ciptaan baru (2 Korintus 5:17), tetapi kita belum sempurna dan belum baru secara total. Namun, pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali, kita akan disempurnakan dalam suatu kehidupan yang mulia dan bahagia. Itulah saatnya kita sungguh-sungguh menikmati Allah selama-lamanya.

Kehidupan sempurna bersama Allah itulah yang digambarkan di pasal ini dengan berbagai lambang. Allah hadir secara personal di tengah manusia (Wahyu 21:3). Dia menghapus kedukaan serta memberi sukacita (21:4). Kehidupan di langit dan bumi baru digambarkan sebagai kehidupan di Yerusalem Baru, kota Allah yang penuh dengan kemuliaan (21:9-27). Kota Roma adalah lambang kejahatan, sedang Yerusalem adalah lambang kemuliaan dan kehadiran Allah. Oleh karena itu, kota ini digambarkan dengan aneka lambang yang memperlihatkan bahwa kota ini adalah kota umat Allah (21:11-14: 12 suku Israel dan 12 Rasul Yesus Kristus), kota yang sangat agung (21:15-17) serta penuh dengan kekayaan dan kemuliaan, suatu gambaran kehidupan yang sejahtera dan penuh damai (21:18-27). Apakah Anda selalu merindukan dan mendoakan suatu kehidupan yang semakin intim bersama dengan Allah? Apakah Anda selalu mengharapkan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali, yang akan memberi Anda kemuliaan dan kebahagiaan yang sempurna? [AH]

Wahyu 21:3
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata:“Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akanmenjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.”

Penghukuman terhadap Iblis dan Orang Berdosa

Bacaan Alkitab hari ini:

Wahyu 20

Pasal ini menggambarkan suatu kelegaan, pendahuluan dari suatu kehidupan baru yang sempurna. Kelegaan terjadi ketika si Naga, yakni si Iblis, diikat dan dilemparkan ke jurang maut selama 1000 tahun (20:1-3). Melalui kematian-Nya, Yesus Kristus telah mengalahkan Iblis, yang digambarkan sebagai “mengikat” si Iblis. Iblis belum dikalahkan total, tetapi sudah dibatasi kekuasaannya, sehingga Injil dapat diberitakan ke seluruh dunia, orang-orang dapat percaya dan mengikuti kebenaran firman Allah.

Waktu di antara saat Iblis diikat sampai saat dikalahkan total adalah 1000 tahun—simbol jangka waktu yang panjang antara kedatangan Kristus yang pertama kali hingga kedatangan-Nya yang kedua kali. Selama masa yang panjang itu, gereja (kumpulan orang yang sudah mengalami kehidupan baru, yang digambarkan sebagai orang yang “hidup kembali,” 20:4) hidup bersama dengan Kristus dalam Kerajaan Allah (20:4-6). Mereka duduk di takhta kemuliaan, tetapi dalam peran sebagai imam yang melayani, berdoa, dan membawa persembahan kepada Allah (20:6). Masa Gereja yang panjang itu berakhir saat terjadinya penghakiman dan penghukuman terakhir kepada si Iblis, yakni saat kedatangan Kristus yang kedua kali (20:7–10). Si Iblis dilemparkan oleh Kristus ke dalam lautan api. Saat itu, Tuhan Yesus akan menghakimi semua orang (20:11–15). Orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus (yang namanya tidak tercatat sebagai milik-Nya) akan dihukum dalam lautan api—gambaran mengenai neraka sebagai penghukuman akhir bagi manusia berdosa. Berbahagialah orang yang namanya tercatat di buku kehidupan. Kepada mereka, Allah akan memberi hidup yang mulia, bahagia, dan sempurna bersama Allah di langit dan bumi baru. Apakah Anda yakin bahwa nama Anda telah tercatat di buku kehidupan? [AH]

Wahyu 20:15
“Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.”