Bacaan Alkitab hari ini:
Wahyu 19
Kisah penghakiman dan penghukuman atas Roma dan Kerajaan Romawi yang duniawi, yang menyesatkan, dan yang menganiaya orang Kristen, direspons oleh umat Allah dengan menaikkan pujian kepada Allah (18:1-5). Keintiman umat Allah dengan Juruselamatnya digambarkan seperti hubungan perkawinan (18:6-10). Yesus adalah mempelai pria dan Gereja-Nya adalah mempelai perempuan (Baca Efesus 5:23: Gereja disebut sebagai mempelai Kristus). Umat Allah—yang menjadi pengantin perempuan—adalah orang-orang yang berpakaian putih bersih. Ingat kembali Wahyu 7:13-14. Umat Allah mendapatkan kebenaran di dalam darah Yesus Kristus, dan di atas kebenaran itu, mereka hidup benar dan kudus dalam dunia ini.
Gambaran kemudian diteruskan bukan tentang pesta perkawinan, tetapi tentang bagaimana Kristus, dengan kekuatan darah-Nya dan Firman-Nya, bersama-sama Gereja-Nya (18:11-16), pergi berperang melawan binatang dan nabi palsunya. Seperti yang dikisahkan di Wahyu 13, binatang yang dimaksud adalah kekuasaan duniawi, seperti yang terlihat dalam kekuasaan politik Romawi, sedangkan nabi palsu adalah penyesatan-penyesatan yang dilakukan si Jahat melalui berbagai kekuasaan, kekuatan, dan bahkan perbuatan ajaib. Mereka melayani si Jahat, yakni si Iblis. Akan tetapi, Kristus mengalahkan binatang dan nabi palsu itu, bahkan dikatakan bahwa mereka dilemparkan ke dalam lautan api—suatu penggambaran tentang penghukum-an Allah (18:17-21). Yesus Kristus memanggil Gereja-Nya bukan hanya sebagai pengantin-Nya, untuk hidup kudus dan benar, tetapi juga sebagai pasukan-Nya, yang mau berjuang bersama Kristus dan untuk Kristus.Apakah Anda telah ikut serta berjuang sebagai pasukan Kristus? [AH]
Wahyu 19:7b-8a
“Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!”