Kejahatan Roma dan penghakiman Allah

Bacaan Alkitab hari ini:

Wahyu 17

Pasal 17-19 adalah kisah penghakiman dan penghukuman terhadap Babel serta kedua binatang yang keluar dari laut dan dari dalam bumi (ingatlah Wahyu 13). Babel melambangkan Kerajaan Romawi, khususnya ibu kota Roma. Kedua binatang itu adalah para pengikut si Iblis (Naga), baik dalam bentuk pemimpin politik maupun pengajar palsu yang menyesatkan. Roma dan Kerajaan Romawi digambarkan sebagai wanita pelacur yang memabokkan dan menguasai raja-raja bangsa lain (17:1-6). Takhta Kerajaan yang jahat itu digambarkan sebagai takhta yang berdiri di atas sarang Iblis (17:3). Kerajaan Romawi berlumuran darah kaum martir yang mereka bunuh (17:6). Kemudian, digambarkan pula kekuatan si Jahat yang berada di balik kekuasaan politik Romawi. Munculnya raja-raja lain pun tidak terlepas dari kekuasaan si Jahat tersebut (17:7-13). Karena itulah, raja-raja dan kerajaan-kerajaan terus memerangi Yesus Kristus dan pengikut-pengikut-Nya (17:14). Bahkan, ketika ada raja-raja yang bangkit untuk melawan Roma dan Kerajaan Romawi, mereka tetap adalah pengikut si Jahat. Hanya saja, kitab Wahyu ingin menegaskan bahwa Allah-lah sang Penguasa mutlak. Bangsa-bangsa jahat pun dapat Allah gunakan sebagai alat-Nya untuk menghukum Kerajaan Romawi (17:15-18).

Kekuasaan jabatan politik dan bisnis, kekuatan ekonomi dan keuangan, kehebatan otak dan bakat kita, bila tidak ditaklukkan sungguh-sungguh kepada Allah, dapat menjadi alat di tangan si Jahat untuk merusak, menyesatkan dan menghancurkan orang lain, menjadi alat dosa dan kejahatan. Kita senantiasa perlu mewaspadai hal tersebut. Apakah Anda menyadari bahwa segala sesuatu yang ada pada diri Anda sesungguhnya adalah milik Allah?  [AH]

Wahyu 17:14
“Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.”