Bacaan Alkitab hari ini:
Roma 1
Judul “Saya Adalah Orang Berutang” diambil dari judul buku otobiografi T.B. Simatupang. Salah satu kalimat yang menjadi prinsip hidupnya adalah, “Segala sesuatu adalah milik kita, tetapi pada akhirnya semua yang kita miliki adalah milik Tuhan. Sehingga, dalam cara yang kita memiliki segala sesuatu itu, kita membayar utang kita dengan melayani sesama kita dan dengan itu kita memuliakan nama Tuhan”. Dia benar-benar “membayar utang”-nya dengan setia berkarya dan melayani, baik saat masih aktif di militer, saat di pemerintahan, maupun saat di organisasi Kristen. Ia menjadi berkat bagi komunitasnya.
Paulus pun merasa berhutang, yaitu berhutang Injil, karena Kristus telah mengorbankan hidup-Nya untuk membayar dosanya dan membebaskannya dari penghakiman dan maut. Ada dua alasan mengapa utang Injil harus dibayar: Pertama, perasaan berhutang kepada Kristus membuat ia merasa berhutang pada semua orang berdosa. Ia menulis, “Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar” (1:14). Karena orang-orang yang Paulus sebutkan di atas sebenarnya tidak berkorban—apalagi mati—baginya, Paulus tidak wajib membayar utang kepada mereka. Akan tetapi, karena Kristus mengasihi dan mati bagi mereka juga, Paulus yang telah menerima kasih Kristus harus mengasihi mereka. Sebagai seorang rasul, Paulus harus memberitakan Injil kepada mereka (1:1). Kedua, Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya (1:16). Di satu sisi, Injil adalah Kabar Baik tentang perbuatan Allah untuk menyelamatkan orang yang percaya. Di sisi lain, Kabar Baik itu mengandung kekuatan Ilahi, sehingga setiap orang yang mendengar serta percaya kepada Injil, hidupnya akan berubah, dan orang itu akan diselamatkan karena imannya kepada Kristus.
Dunia, tempat Allah memanggil kita dan mempercayakan Injil-Nya, adalah dunia yang melawan Allah. Manusia memberontak dan menggantikan Allah dengan hal-hal semu (1:18-23), hidup dalam keinginan hati mereka yang tanpa Allah (1;24-25), hawa nafsu (1:26-27), pikiran-pikiran terkutuk (1:28-29), dan secara aktif mempromosikan kebejatan mereka kepada orang banyak (1:30-32). Ada kemendesakkan dalam memberitakan Injil dalam dunia yang seperti itu. Kita adalah orang yang berhutang Injil. Oleh karena itu, beritakanlah Injil kepada dunia. [Souw]