Penuh Dengan Roh Kudus (Pra-Pentakosta)

Bacaan Alkitab hari ini:

Kisah Para Rasul 4:23-31

Apakah yang menjadi tanda bahwa seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus? Ada orang yang mengatakan bahwa tanda dipenuhi oleh Roh Kudus adalah kalau seseorang bisa berbahasa lidah. Benarkah demikian? Dalam bacaan Alkitab hari ini, dicatat bahwa orang-orang percaya penuh dengan Roh Kudus setelah mereka berdoa bersama-sama. Penting untuk diperhatikan bahwa setelah mereka penuh dengan Roh Kudus, mereka memberitakan firman Allah dengan berani (4:31). Dalam Alkitab, keadaan “penuh dengan Roh Kudus” umumnya berkaitan dengan keberanian memberitakan firman Allah, bukan dengan berbahasa lidah atau berbahasa Roh.

Dalam ayat Alkitab yang lain (misalnya dalam 2:4), saat orang-orang percaya yang berkumpul untuk menantikan janji Tuhan itu dipenuhi oleh Roh Kudus, mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain. Perlu diingat bahwa “bahasa-bahasa lain” yang disebut di sini bukanlah “bahasa lidah” (bahasa asing yang tidak dimengerti artinya) sebagaimana pemahaman yang umum, melainkan bahasa manusia yang digunakan di negeri asal para pendatang yang saat itu berkumpul di Yerusalem untuk merayakan hari raya Pentakosta Yahudi (2:8-11). Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam peristiwa ini adalah bahwa setelah mereka penuh dengan Roh Kudus, mereka berkata-kata tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah (2:11). Ini selaras dengan penjelasan di atas, yaitu bahwa orang percaya yang dipenuhi oleh Roh Kudus akan memberitakan firman Allah dengan berani.

Salah satu contoh lain yang meneguhkan penjelasan di atas adalah catatan tentang penangkapan Petrus dan Yohanes yang disebabkan karena mereka memberitakan tentang adanya kebangkitan orang mati di dalam Yesus Kristus (4:2-3). Saat mereka disidang, Petrus—yang penuh dengan Roh Kudus—tetap berani memberitakan tentang Yesus Kristus (4:8-12). Setelah dilepaskan dari penjara, walaupun mereka telah diancam agar tidak berbicara lagi dalam nama Tuhan Yesus, Petrus dan Yohanes dengan berani mengatakan bahwa mereka tetap akan taat kepada Allah, bukan taat kepada manusia (4:19-20). Keberanian untuk tetap memberitakan Injil merupakan salah satu tanda utama bahwa seorang percaya dipenuhi oleh Roh Kudus. [WY]