Gema

Langit dan Bumi Baru

Bacaan Alkitab hari ini:

Wahyu 21

Pasal ini menjelaskan tentang mereka yang nama-namanya tertulis dalam buku kehidupan (21:27), yakni orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan yang menjadi milik-Nya. Mereka akan masuk ke dalam langit dan bumi baru, serta hidup berbahagia dengan Tuhan Yesus (21:1-8). Langit dan bumi baru adalah gambaran kehidupan baru yang secara total telah ditransformasi oleh Tuhan Yesus. Pada waktu kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita sudah menjadi ciptaan baru (2 Korintus 5:17), tetapi kita belum sempurna dan belum baru secara total. Namun, pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali, kita akan disempurnakan dalam suatu kehidupan yang mulia dan bahagia. Itulah saatnya kita sungguh-sungguh menikmati Allah selama-lamanya.

Kehidupan sempurna bersama Allah itulah yang digambarkan di pasal ini dengan berbagai lambang. Allah hadir secara personal di tengah manusia (Wahyu 21:3). Dia menghapus kedukaan serta memberi sukacita (21:4). Kehidupan di langit dan bumi baru digambarkan sebagai kehidupan di Yerusalem Baru, kota Allah yang penuh dengan kemuliaan (21:9-27). Kota Roma adalah lambang kejahatan, sedang Yerusalem adalah lambang kemuliaan dan kehadiran Allah. Oleh karena itu, kota ini digambarkan dengan aneka lambang yang memperlihatkan bahwa kota ini adalah kota umat Allah (21:11-14: 12 suku Israel dan 12 Rasul Yesus Kristus), kota yang sangat agung (21:15-17) serta penuh dengan kekayaan dan kemuliaan, suatu gambaran kehidupan yang sejahtera dan penuh damai (21:18-27). Apakah Anda selalu merindukan dan mendoakan suatu kehidupan yang semakin intim bersama dengan Allah? Apakah Anda selalu mengharapkan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali, yang akan memberi Anda kemuliaan dan kebahagiaan yang sempurna? [AH]

Wahyu 21:3
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata:“Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akanmenjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.”

Penghukuman terhadap Iblis dan Orang Berdosa

Bacaan Alkitab hari ini:

Wahyu 20

Pasal ini menggambarkan suatu kelegaan, pendahuluan dari suatu kehidupan baru yang sempurna. Kelegaan terjadi ketika si Naga, yakni si Iblis, diikat dan dilemparkan ke jurang maut selama 1000 tahun (20:1-3). Melalui kematian-Nya, Yesus Kristus telah mengalahkan Iblis, yang digambarkan sebagai “mengikat” si Iblis. Iblis belum dikalahkan total, tetapi sudah dibatasi kekuasaannya, sehingga Injil dapat diberitakan ke seluruh dunia, orang-orang dapat percaya dan mengikuti kebenaran firman Allah.

Waktu di antara saat Iblis diikat sampai saat dikalahkan total adalah 1000 tahun—simbol jangka waktu yang panjang antara kedatangan Kristus yang pertama kali hingga kedatangan-Nya yang kedua kali. Selama masa yang panjang itu, gereja (kumpulan orang yang sudah mengalami kehidupan baru, yang digambarkan sebagai orang yang “hidup kembali,” 20:4) hidup bersama dengan Kristus dalam Kerajaan Allah (20:4-6). Mereka duduk di takhta kemuliaan, tetapi dalam peran sebagai imam yang melayani, berdoa, dan membawa persembahan kepada Allah (20:6). Masa Gereja yang panjang itu berakhir saat terjadinya penghakiman dan penghukuman terakhir kepada si Iblis, yakni saat kedatangan Kristus yang kedua kali (20:7–10). Si Iblis dilemparkan oleh Kristus ke dalam lautan api. Saat itu, Tuhan Yesus akan menghakimi semua orang (20:11–15). Orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus (yang namanya tidak tercatat sebagai milik-Nya) akan dihukum dalam lautan api—gambaran mengenai neraka sebagai penghukuman akhir bagi manusia berdosa. Berbahagialah orang yang namanya tercatat di buku kehidupan. Kepada mereka, Allah akan memberi hidup yang mulia, bahagia, dan sempurna bersama Allah di langit dan bumi baru. Apakah Anda yakin bahwa nama Anda telah tercatat di buku kehidupan? [AH]

Wahyu 20:15
“Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.”

Penuangan ketujuh cawan murka Allah

Bacaan Alkitab hari ini:

Wahyu 16

Penuangan cawan ke muka bumi melambangkan hukuman Allah atas dunia. Para malaikat menuangkan cawan tersebut setelah mendengarkan perintah Allah (16:1). Perhatikan bahwa gambaran penghukuman di pasal ini memiliki banyak kemiripan dengan kisah sepuluh tulah yang dijatuhkan Allah kepada Mesir sebagai hukuman karena bangsa Mesir telah menindas umat Allah (Keluaran 7–12). Dalam kitab Wahyu, gambaran penghukuman Allah pertama-tama ditujukan kepada Kerajaan Romawi, dan selanjutnya kepada bangsa lain yang memusuhi dan menghujat Allah. Hukuman pertama hingga keempat adalah hukuman yang langsung berdampak pada manusia (penyakit, laut dan sungai menjadi rusak, matahari membakar, Wahyu 16:2-9). Hukuman kelima tertuju langsung ke takhta si Jahat di pusat pemerintahan Romawi (16:10-11). Hukuman keenam adalah hukuman langsung kepada Kerajaan Romawi yang digambarkan sebagai sungai Efrat yang mengering sehingga para raja dan tentara Persia bisa langsung menyeberang dan menyerang Kerajaan Romawi (16:12-14). Hukuman ketujuh digambarkan sebagai gempa dahsyat yang membelah Ibukota Kerajaan duniawi tersebut, yang digambarkan seperti kota Babel (16:17-21).

Apa yang diajarkan oleh gambaran penghukuman ini? Pertama,tindakan Allah ini bukan tindakan kejam, tetapi tindakan yang adil dan benar sebagai pembalasan terhadap orang-orang yang mengikuti si Iblis (16:5-7).Kedua,Yesus pasti akan datang kembali untuk menyelamatkan umat-Nya yang setia kepada-Nya (16:15).Ketiga,manusia yang mengikuti si Iblis bisa menjadi sangat tegar tengkuk, walaupun aneka hukuman dan kesakitan menimpa mereka, sehingga mereka tetap tidak mau bertobat, bahkan mereka tetap menghujat Allah (16:9, 11).[AH]

Wahyu 16:5b,7b
“Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang Kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini …. Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu.”

Umat yang tekun dan yang mengabarkan Injil

Bacaan Alkitab hari ini:

Wahyu 14

Setelah kisah Naga dan 2 binatang buas yang terus berusaha menyesatkan manusia agar menyembah Naga itu, yakni si Iblis, muncul kisah tentang Yesus Kristus, Sang Anak Domba, bersama umat-Nya yang menaikkan puji-pujian kepada Allah (14:1-5). Kemudian, digambarkan tentang kesempatan bertobat bagi orang yang mau percaya kepada Injil, sambil penghukuman Allah dinyatakan bagi mereka yang tidak mau bertobat dan yang masih ingin menyembah si Iblis (14:6-13). Di bagian ini, disebut juga tentang Babel yang sudah rubuh (14:8). Babel menggambarkan Kerajaan Romawi—khususnya kota Roma—yang menganiaya dan menyesatkan orang Kristen.

Bagian terakhir pasal ini membicarakan tentang dua penuaian: Pertama, penuaian gandum yang dilakukan oleh Yesus Kristus, Sang Anak Manusia, yang akan menuai orang yang percaya kepada-Nya pada kedatangan-Nya yang kedua kali (14:14-16). Kedua, penuaian anggur untuk diperas di kilangan sebagai gambaran penghukuman Allah terhadap orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus (14:17-20).

Dunia ini memang penuh dengan kejahatan dan penyesatan. Naga dan monster jahat akan selalu berusaha menyesatkan manusia. Akan tetapi, Anak Domba—Yesus Kristus—dengan kuat-kuasa-Nya menjaga semua orang yang percaya kepada-Nya. (Perhatikan gambaran mengenai 140.000 orang yang di dahi mereka tertera nama Yesus Kristus dan nama Allah Bapa, 14:10). Dengan anugerah-Nya, Injil terus diberitakan ke seluruh dunia (14:7). Apakah Anda telah bertekad untuk tetap bertekun saat menghadapi kesusahan, tetap beriman kepada Yesus Kristus, dan tetap tekun menga-barkan Injil ke ujung bumi sebelum masa penuaian tiba? [AH]

Wahyu 14:12
“Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.”