Hidup yang Bermakna

Pengkhotbah 12:9-14

Bacaan Alkitab hari ini adalah bagian akhir dari apa yang hendak disampaikan Pengkhotbah (12:13), serta merupakan kesimpulan dari pencarian makna hidup yang dilakukan Pengkhotbah. Di sini, Sang Pengkhotbah menempatkan diri sebagai orang ketiga. Ia mengingatkan kembali siapa dirinya, yaitu bahwa dia bukan orang yang asal bicara. Dia berpengetahuan, berhikmat, cermat, dan jujur, sehingga apa yang ia sampaikan amat berharga. Walaupun tidak mudah dimengerti, nasihat Pengkhotbah jangan diabaikan! Dia tidak lagi menganggap hikmat yang dimilikinya sebagai kesia-siaan karena dia sudah menemukan makna hidup yang sesungguhnya. Pengkhotbah meyakini bahwa hikmat yang dia dapatkan itu seperti kusa (tongkat) yang dipakai untuk mendorong dan mengarahkan domba, dan seperti paku yang menancap (12:11), sehingga hikmat yang didapatnya diharapkan dapat mendorong dan mengarahkan orang dalam menjalani hidup dan membangkitkan keyakinan pada mereka yang bimbang.

Pengkhotbah menyimpulkan bahwa sesungguhnya, hidup yang bermakna adalah hidup dengan sikap takut akan Allah serta berpegang pada perintah-perintah-Nya (12:13). Membaca Alkitab dan mengikuti renungan GeMA merupakan langkah yang baik untuk mengenal Allah dan perintah-perintah-Nya. Namun, apakah pembacaan Alkitab hanya sekadar untuk menambah pengetahuan? Pengkhotbah mengingatkan bahwa bila Alkitab tidak menjadi pegangan hidup, pembacaan Alkitab hanya akan melelahkan badan (12:12-13) dan menjadi kesia-siaan. Pembacaan firman Tuhan harus dilakukan dengan hati yang takut akan Allah serta didorong oleh kerinduan untuk melakukan kehendak-Nya (12:13), agar kita terus berubah menuju keserupaan dengan Kristus. Dengan demikian, pengetahuan, hikmat, pekerjaan, jabatan, kesuksesan, ibadah, kekayaan, dan nama baik bukanlah suatu kesia-siaan. Sebaliknya, hal-hal itu akan menjadi sarana untuk memuliakan Allah dan untuk menikmati kemuliaan-Nya, serta berdampak pada jalannya pengadilan Allah. Pada akhirnya, kita akan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin. (Roma 11:36). Bagaimana dengan kebiasaan hidup Anda saat ini: Apakah Anda sedang mengikuti jejak Pengkhotbah yang sudah menemukan makna hidupnya? [BW]