Pengkhotbah 11:1-12:8
Dalam bacaan Alkitab hari ini, Pengkhotbah secara khusus menasihati kaum muda. Masa muda adalah masa produktif, saat seseorang bisa mengembangkan segala kemampuan yang dimilikinya. Secara umum, kaum muda mempunyai masa hidup yang lebih panjang. Oleh karena itu, sayang bila kaum muda mengerjakan hal yang sia-sia. Yang paling menyedihkan adalah bila ada anak muda yang sengaja menyia-nyiakan hidupnya karena merasa bahwa dirinya masih muda dan masih memiliki banyak waktu dan kesempatan.
Pengkhotbah melihat bahwa mereka yang mengagungkan masa muda sering kali tergoda untuk “mengikuti keinginan diri sendiri”. Oleh karena itu, Pengkhotbah mengingatkan bahwa sikap mereka itu bisa membuat mereka dibawa ke pengadilan Allah (11:9) dan masa muda yang seharusnya menjadi masa produktif menjadi kesia-siaan (11:10). Kita tidak akan tahu kapan hari-hari kemalangan akan tiba, saat manusia pergi ke rumahnya yang kekal (12:5). Pengkhotbah mengatakan bahwa debu kembali menjadi tanah dan roh kembali kepada Allah (12:7). Hal ini bisa terjadi kapan saja, tidak selalu terjadi di usia tua, namun di usia muda pun bisa terjadi juga. Oleh karena itu, Pengkhotbah berpesan, “Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu!” (12:1a). Pengkhotbah mengajak kita untuk melihat bahwa keberadaan kita di dunia ini memiliki tujuan. Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26). Sayangnya, dosa membuat keserupaan dengan gambar dan rupa Allah itu menjadi rusak. Akan tetapi, kehadiran Yesus Kristus di dunia ini telah memungkinkan manusia kembali ke dalam keserupaan tersebut (Roma 8:29). Selama Allah masih memberi kita kehidupan di dunia ini, berusaha-lah agar kehidupan Anda semakin menyerupai Kristus. Jangan menunggu diri Anda menjadi tua. Manfaatkanlah kesempatan di masa muda Anda untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus.!
Walaupun bacaan Alkitab hari ini secara khusus ditujukan bagi kaum muda, sebenarnya nasihat Pengkhotbah berlaku bagi setiap orang yang menganggap masa hidupnya masih panjang, sehingga melupakan kewajiban untuk hidup dalam takut akan Allah. Nasihat ini juga berlaku bagi mereka yang anaknya masih muda, yaitu agar mereka mendidik anak mereka dalam takut akan Allah, sehingga masa muda anak mere-ka tidak menjadi kesia-siaan (bandingkan dengan Amsal 22:6). Apakah Anda sudah bertekad untuk hidup semakin menyerupai Kristus? [BW]