Ulangan 18
Mengapa Allah melarang orang Israel meniru berbagai macam praktik supranatual yang biasa dilakukan oleh orang Kanaan seperti mempersembahkan anak sebagai korban dalam api, bertenung, meramal, menelaah, menyihir, memantera, bertanya kepada arwah atau roh peramal, serta meminta petunjuk kepada orang mati (18:9-11)? Praktik-praktik yang dilakukan orang-orang Kanaan tersebut merupakan tindakan menyembah kepada ilah-ilah yang bukan Allah. Orang-orang itu menggantikan Allah yang merupakan Pencipta langit bumi dan segala isinya dengan ilah-ilah yang bukan Allah. Orang-orang yang mencari hubungan dengan arwah atau roh-roh supranatural telah menghina Allah yang seharusnya menjadi Sumber dari segala sesuatu yang dibutuhkan manusia. Oleh karena itu, Allah memandang perbuatan-perbuatan orang-orang Kanaan di atas sebagai kekejian, sehingga Ia menghukum mereka dengan membinasakan dan menghalau mereka dari tanah Kanaan (18:12). Orang-orang Israel yang mencari jawaban, pertolongan, atau petunjuk dari arwah atau setan yang berkedok roh-roh pintar, sudah menduakan Allah dengan mengikatkan diri kepada roh-roh yang merupakan setan-setan. Mereka melanggar hukum pertama: “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” (Keluaran 20:3).
Orang-orang yang mencari petunjuk atau pertolongan dari kuasa-kuasa gelap atau setan adalah orang-orang yang tidak sungguh-sungguh percaya bahwa Allah lebih berkuasa dari kuasa gelap atau setan, padahal Ialah yang menciptakan segala sesuatu. Dalam Perjanjian Baru, setan-setan mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang berkuasa dan mereka takut kepada-Nya (Matius 8:28-32). Orang-orang yang mencari petunjuk dan pertolongan dari kuasa-kuasa gelap ingin mendapatkan jawaban atau solusi masalah mereka dengan cepat. Mereka tidak percaya bahwa Allah sanggup dan mau menolong mereka pada waktu yang tepat.
Walaupun kuasa gelap kelihatannya bisa memberi solusi, sebenar-nya orang yang mencari pertolongan dari kuasa gelap akan diperbudak dan membayar harga yang sangat mahal. Mula-mula, seakan-akan mereka bisa mendapatkan keuntungan. Akan tetapi, selanjutnya mereka akan diperhamba oleh setan. Kebaikan dan pertolongan sejati hanya datang dari Allah saja (Yakobus 1:17). [GI Wirawaty Yaputri]