Ketika Allah Terasa Jauh

Mazmur 10

Apa yang biasanya kita lakukan saat kita menjumpai kenyataan bahwa pelanggaran/kejahatan tetap tidak bisa ditindak sekalipun sudah diperhadapkan dengan hukum? Mungkin, kita akan mulai mempertanyakan pihak yang berwenang, bahkan mempertanyakan otoritas dari hukum yang berlaku. Hal semacam inilah yang sempat dipertanyakan oleh Daud kepada Allah, “Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh dan menyembunyikan diri-Mu pada waktu-waktu kesesakan?” (10:1). Keluhan Daud didasarkan atas kenyataan yang dialaminya. Ia menjumpai orang fasik yang seakan-akan menari-nari di atas kenyataan bahwa ada Allah yang menghakimi dunia. Orang fasik ini digambarkan sebagai orang yang congkak dan penuh tipu daya (10:2). Mereka sombong dan berani menista Tuhan (10:3). Mereka berpikir bahwa mereka aman dari penghakiman Allah (10:4, 6, 11). Tindakan-tindakan mereka selalu berhasil (10:5). Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, tipu dan kelaliman (10:7). Mereka menindas orang yang lemah dan orang yang tidak bersalah untuk kepentingan mereka sendiri (10:8-10).

Umumnya, orang bisa menjadi bersikap skeptis (ragu-ragu, kurang percaya) terhadap penegakan hukum saat melihat kejahatan dan pende-ritaan yang terjadi di sekitarnya. Bahkan, skeptisisme ini dapat membuat orang mempertanyakan keberadaan Allah. Argumennya: Allah yang baik dan mahakuasa tidak mungkin membiarkan kejahatan terjadi. Oleh karena itu, adanya kejahatan menunjukkan bahwa Allah yang baik dan mahakuasa itu tidak ada. Akan tetapi, Daud tidak bersikap seperti itu. Sekalipun Daud merasa bahwa Allah itu jauh (10:1), Daud tetap berseru kepada Allah agar Allah menghajar orang-orang yang berbuat kejahat-an (10:15). Ia percaya bahwa Allah melihat—termasuk melihat kesusahan dan sakit hati—dan akan bertindak adil (10:14a). Allah tidak hanya melihat, tetapi Ia juga memasang telinga untuk mendengarkan serta menguatkan orang yang tertindas (10:17). Mengapa? Supaya keadilan dinyatakan dan setiap manusia menyadari keterbatasannya dan kedu-dukannya yang sebenarnya di hadapan Allah (10:18).

Sering kali mudah bagi kita untuk menuduh Allah meninggalkan atau menyembunyikan wajah-Nya dari ketidakadilan yang terjadi di dunia ini. Akan tetapi, percayalah bahwa sesungguhnya Allah melihat, mendengar, dan akan mengulurkan tangan-Nya. [GI Michele Turalaki]