Bilangan 31
Kisah pemusnahan terhadap orang Midian berkaitan dengan perintah Tuhan dalam Bilangan 25:16-18, yaitu perintah kepada Musa untuk memusnahkan orang Midian. Perintah pemusnahan ini diberikan karena perempuan-perempuan Moab dan Midian telah bekerja sama membuat orang Israel jatuh pada penyembahan berhala. Akibatnya, Tuhan murka kepada orang Midian dan orang Israel. Inilah yang melatarbelakangi eksekusi perintah Tuhan kepada bangsa Israel. Misi ini berhasil karena orang Israel—masing-masing suku diwakili oleh seribu orang—dengan mudah mengalahkan dan membunuh laki-laki Midian. Sayangnya, para perempuan dan anak-anak tidak mereka binasakan, melainkan mereka jadikan tawanan. Sikap semacam ini merupakan pelanggaran di hadapan Tuhan dan setiap pelanggaran pasti mendatangkan hukuman. Syukurlah bahwa Musa bersikap tegas serta memerintahkan agar semua anak laki-laki dan semua wanita yang pernah bersetubuh dibunuh untuk mencegah agar mereka tidak jatuh kembali dalam penyembahan berhala dan Tuhan tidak murka. Selanjutnya, mereka yang telah bersentuhan dengan mayat harus ditahirkan selama 7 hari di luar tempat perkemahan (31:19), dan mereka juga harus membawa upeti bagi Tuhan (31:28). Semua tindakan yang dilakukan oleh Musa ini bertujuan untuk menjaga kemurnian umat pilihan di hadapan Tuhan. Pentahiran ini untuk mencegah murka Tuhan tertimpa atas umat-Nya.
Kompromi untuk tidak menaati perintah Tuhan secara penuh serta upaya mencari celah dari suatu peraturan yang Tuhan berikan akan membuat kita rentan untuk jatuh ke dalam dosa dan menjauhkan kita dari Tuhan. Syukurlah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Dia terus menjaga dan menolong kita. Pengampunan dosa senantiasa tersedia untuk memurnikan kita dan membuat kita semakin berkenan kepada-Nya. Oleh karena itu, dengar-dengaranlah dan taatlah pada perintah Tuhan, niscaya hidup kita akan semakin dimurnikan oleh Tuhan di tengah dunia yang sangat kotor ini. Berdoalah agar telinga dan hati kita senantiasa siap menerima perintah-Nya dan kita siap melakukan perintah itu. Kiranya Tuhan memampukan kita untuk melakukan perintah Tuhan dengan kesetiaan dan ketundukan. Ingatlah bahwa pelanggaran terhadap perintah Tuhan pasti akan membawa kita kepada peng-hukuman Tuhan. [GI Roni Tan]