Bilangan 29
Dalam Alkitab, terdapat berbagai peraturan tentang perayaan hari-hari raya bagi bangsa Israel. Dalam bacaan Alkitab hari ini, yang dibahas adalah korban-korban yang dipersembahkan pada hari raya yang berlangsung di bulan ketujuh, yaitu Hari Raya Peniupan Serunai pada tanggal satu (29:1-6), Hari Raya Pendamaian pada tanggal sepuluh (29:7-11), dan Hari Raya Pondok Daun pada tanggal lima belas (29:12-38). Pada ketiga hari raya tersebut, selain ada persembahan korban juga ada pertemuan kudus. Saat berlangsungnya pertemuan yang kudus itu, bangsa Israel dilarang melakukan pekerjaan berat. Dengan demikian, setiap orang bisa memusatkan perhatian pada pertemuan tersebut. Adanya pertemuan kudus di antara umat pilihan Tuhan ini mengingatkan kita akan pentingnya menyediakan waktu untuk menjaga kesatuan dan persatuan orang percaya. Walaupun adanya berbagai perayaan itu menuntut biaya yang mahal, berbagai perayaan itu penting untuk menjaga relasi antara umat Israel dengan Allah serta relasi antar umat Israel sendiri. Perayaan-perayaan itu penting bukan hanya bagi generasi saat itu, tetapi juga penting untuk menjadi sarana mengajar generasi berikutnya, supaya generasi muda belajar menjalin relasi dengan Allah dan dengan sesama.
Dalam kehidupan orang Kristen masa kini, hari-hari raya pada masa Alkitab sudah tidak kita rayakan lagi karena konteks orang Kristen pada umumnya bukanlah konteks Yahudi. Saat ini, gereja menyelenggarakan beberapa hari raya yang berkaitan dengan kehidupan dan karya Yesus Kristus serta Roh Kudus, yaitu Natal (memperingati kelahiran Tuhan Yesus), Jumat Agung (memperingati kematian Tuhan Yesus), Paskah (memperingati kebangkitan Tuhan Yesus), Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga, dan Pentakosta (memperingati turunnya Roh Kudus untuk menyertai orang percaya di dunia ini). Perayaan-perayaan yang kita rayakan itu berkaitan dengan peristiwa sejarah yang amat penting (relevan) dengan kehidupan kita. Bila kita dan seluruh keluarga kita mengikuti perayaan-perayaan tersebut dengan setia setiap tahun, kita akan selalu diingatkan akan keyakinan-keyakinan terpenting dalam kepercayaan Kristen. Oleh karena itu, saat merayakan hari-hari raya di atas, fokus perhatian kita bukanlah bersenang-senang, melainkan menghayati karya Allah dalam kehidupan kita. [GI Roni Tan/GI Purnama]