Bacaan Alkitab hari ini:
Wahyu 10
Seperti halnya di antara pembukaan meterai keenam dan ketujuh terdapat interval mengenai orang yang dilindungi Allah, antara peniupan sangkakala keenam dan ketujuh pun terdapat interval yang membicarakan tentang orang yang setia bersaksi di tengah kekacauan dunia ini (pasal 10-11). Pasal 10 menceritakan penglihatan Yohanes bahwa dirinya diberi suatu gulungan kitab dengan perintah untuk memakannya. Gulungan kitab apakah itu? (Bandingkan dengan Yehezkiel 3). Gulungan kitab yang harus dimakan Yohanes adalah firman Allah, yakni apa yang Allah inginkan agar dinubuatkan dan diungkapkan oleh Yohanes. Kitab itu berisi berita dari Allah. Mengambil gulungan kitab menegaskan bahwa Yohanes mau dan rela menjadi utusan yang membawa berita dari Allah. Memakan gulungan kitab merupakan gambaran bahwa Yohanes menyatu dengan berita Allah itu. Firman Allah menjadi bagian dari hidupnya. Gulungan kitab itu terasa manis seperti madu di mulutnya (demikianlah seharusnya firman Allah bagi kita). Akan tetapi, kemudian perutnya terasa sangat pahit. Hal ini merupakan gambaran tentang beratnya beban pemberitaan yang harus ia pikul.
Yohanes harus menyampaikan berita penghukuman dari Allah. Dia sadar bahwa setiap orang yang rela menerima pengutusan Allah dan menjadi pemberita Injil pasti akan mengalami penolakan dan penderitaan. Sekalipun ada beban sangat berat yang harus dipikul, setiap hamba Allah yang setia akan bertekun untuk terus bersaksi dan mengabarkan firman Allah, menegur dosa, mengumumkan kasih dan penghukuman Allah, sekalipun di tengah penderitaan dan penganiayaan.Sebagai orang percaya, bersediakah Anda untuk tetap memberitakan firman Allah kepada sesama? [AH]
Wahyu 10:10
“Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.”