Perjanjian untuk Setia kepada Allah

Bacaan Alkitab hari ini:

Nehemia 10

Pertobatan bangsa Israel diteguhkan dengan ikatan perjanjian yang dibubuhi materai oleh Nehemia, para imam, orang-orang Lewi, dan para pemimpin bangsa. Meskipun diwakili para pemimpin, perjanjian itu mengikat seluruh bangsa Israel yang bersumpah untuk hidup menurut hukum Allah yang diberikan melalui Musa (10:1-29). Secara rinci, perjanjian itu mengandung tiga hal: Pertama, mereka berjanji untuk hanya menyembah dan melayani Allah. Untuk itu, mereka menolak praktik kawin campur dengan penduduk negeri sekitar supaya iman mereka tidak tercemar oleh perkawinan itu (10:30). Kedua, mereka akan menghormati perjanjian dengan Allah untuk menguduskan hari Sabat dengan berhenti dari seluruh pekerjaan (10:31). Ketiga, mereka akan menghidupkan kembali sistem peribadatan di Bait Allah, sebagai simbol kehadiran Allah di tengah umat-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka berjanji membayar persembahan tahunan sepertiga syikal, persembahan sulung, persembahan persepuluhan, dan persembahan lainnya, sehingga segala kebutuhan yang berkaitan dengan persembahan, pembakaran korban harian, hari raya di Bait Allah, serta kehidupan kaum Lewi dan imam dapat terpenuhi (10:32-39).

Setelah melewati penderitaan panjang karena hukuman Allah, bangsa Israel kembali menjalankan kehidupan sebagai umat pilihan saat mereka menerima Allah sebagai pusat hidup mereka. Pengalaman bangsa Israel mengingatkan kita bahwa kehidupan yang tidak mengutamakan Allah hanya akan mendatangkan penderitaan. Karena itu, kita perlu mewaspadai segala macam godaan zaman ini yang mencoba merebut posisi utama hati kita dari Allah.Selama ini, godaan terbesar apa yang hendak menggeser Allah dari posisi utama di hati Anda? Bagaimanakah cara Anda mengalahkan godaan tersebut? [TF]

Nehemia 10:29b
“Mereka bersumpah kutuk untuk hidup menurut hukum Allah yang diberikan dengan perantaraan Musa, hamba Allah itu, dan untuk tetap mengikuti dan melakukan segala perintah TUHAN, yakni Tuhan kami, serta segala peraturan dan ketetapan-Nya.”