Bacaan Alkitab hari ini : Yohanes 17
Dalam permulaan doa-Nya di pasal 17 ini, Tuhan Yesus berkata bahwa "telah tiba saatnya" (17:1; bandingkan dengan 12:23 dan 13:1). Saat yang dimaksud di sini adalah rentang waktu antara akhir pelayanan-Nya di muka umum (saat Tuhan Yesus memusatkan perhatian kepada para murid-Nya saja) sampai masa kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya ke surga. Oleh karena itu, perkataan, "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya," bukanlah berarti bahwa "pekerjaan" atau "tugas" Tuhan Yesus telah selesai, melainkan sedang dikerjakan, dan tugas itu selesai saat Tuhan Yesus berkata di kayu salib, "Sudah selesai." (19:30).
Melalui pekerjaan penebusan dosa yang telah selesai secara tuntas saat Dia mati di kayu salib, Tuhan Yesus bisa memberikan hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya (17:2; 3:16). Hidup kekal yang diberikan Tuhan Yesus ini bukan hanya berarti hidup yang lebih berkualitas dibandingkan dengan kehidupan jasmani yang kita jalani saat ini (lihat renungan Yohanes 8), tetapi juga berarti hidup dalam relasi dengan Allah Tritunggal (17:3). Relasi dengan Allah Tritunggal ini sudah pasti mempengaruhi cara hidup orang yang sudah menerima hidup yang kekal. Menurut pendapat Anda, bila seseorang memiliki relasi yang sehat dengan Allah, mungkinkah dia menganggap dosa itu nikmat? Salah satu tanda dari seorang yang sudah memperoleh hidup yang kekal adalah sikap negatif terhadap dosa. Perubahan sikap semacam ini dimungkinkan karena orang yang memiliki hidup yang kekal adalah orang yang sudah dilahirkan kembali (1 Yohanes 3:6; 3:9). [P]