Bacaan Alkitab hari ini : Nahum 3
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan pernah meningkatkan status sebuah kasus dugaan korupsi dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan tanpa disertai minimal dua alat bukti yang cukup. Di pasal 3 ini, Allah mengungkapkan alasanalasan yang membuktikan bahwa Niniwe layak dihukum: Pertama, Niniwe adalah kota yang penuh kekerasan (3:1-3). Banyak orang lemah dan tak bersalah menjadi korban ketidakadilan, kejahatan, bahkan pembunuhan. Kedua, Niniwe sarat penyembahan berhala (3:4-7). Banyaknya perempuan sundal di sana menggambarkan gaya hidup Niniwe yang gemar sihir dan gaya hidup amoral lewat ritual kafir yang melibatkan perzinahan. Ketiga, Niniwe hidup dengan semangat pengandalan diri dan kesombongan yang membuat mereka merasa aman walaupun terus berbuat jahat dan memberontak terhadap Allah (3:8-19).
Seperti kitab Yunus, kitab Nahum diakhiri dengan sebuah pertanyaan: "... sebab kepada siapakah tidak tertimpa perbuatan jahatmu terus-menerus?" (3:19) yang menegaskan pesan Alkitab bahwa kekudusan dan keadilan Allah pasti membuat Ia menghukum bangsa yang jahat, yang kota-kotanya penuh praktik kekerasan, amoralitas, dan penyembahan berhala. Sejauh mana Anda melihat praktik dosa di tengah bangsa dan kota Anda? Sejauh mana peran kenabian gereja di dalamnya? Bertekadlah untuk makin giat menjadi berkat lewat doa syafaat dan kesaksian hidup yang menyatakan kasih Kristus dan menghormati kekudusan serta keadilan Allah. Itulah cara kita menolong lebih banyak saudara sebangsa kita untuk tidak menuai hukuman Allah�seperti Niniwe yang gagal mengulang kisah indahnya�melainkan bertobat dan menikmati pengampunan dan keselamatan Allah di dalam Tuhan Yesus. [ICW]