Vonis dan Cara Eksekusinya Sudah Pasti

Bacaan Alkitab hari ini : Nahum 1-2

Adakah orang yang terlalu jahat sehingga tak layak mendapat anugerah pengampunan Allah? Apakah yang terjadi pada Niniwe di zaman Nahum merupakan contoh? Dalam dua pasal ini, Nahum merinci penglihatan yang dinyatakan Allah kepadanya, tentang sifat Allah dan keputusan-Nya menghukum Niniwe. Pasal 1 menegaskan bahwa Allah itu Pencemburu dan Pembalas, tidak sudi membiarkan berhala dan dosa apa pun mencemari relasi kasih-Nya dengan umat-Nya. Karena Dia adalah Pencipta segala bangsa, Ia berhak menuntut bahwa kesetiaan dan ketaatan mutlak hanya bagi Dia. Pasal 2 menegaskan bahwa Allah adalah lawan bagi Niniwe. Allah akan mengutus bala tentara asing (Babel) untuk mendobrak pertahanan Asyur dan melakukan penjarahan, bahkan menghancurkan Asyur, sehingga Asyur seperti sarang singa yang musnah beserta semua anak singa di dalamnya. Niniwe benar-benar dihukum Allah, tidak seperti di zaman Yunus. Apakah hukuman Allah terjadi karena dosa Niniwe terlalu besar?

Pertanyaan di atas penting untuk dijawab: Anugerah pengampunan dan keselamatan di dalam Tuhan Yesus selalu tersedia, dan semua orang selalu bisa menerimanya, sebesar apa pun dosanya. Masalahnya: ketika perilaku dosa menjadi gaya hidup, bahkan kebanggaan, pengampunan Allah bisa semakin terasa tidak dibutuhkan. Bagi orang seperti itu, Allah adalah Sang Hakim yang "tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah." Itulah yang dialami Niniwe di zaman Nahum. Itu juga yang bisa terjadi pada diri kita. Pastikanlah bahwa hidup Anda menampakkan tanda pertobatan dan keselamatan sejati, yakni pertumbuhan rohani dan karakter yang semakin menyerupai Kristus! [ICW]

TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa,
tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman
orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai,
dan awan adalah debu kaki-Nya.
Nahum 1:3