Bacaan Alkitab hari ini : Pengkhotbah 9-10
Sebagai pengamat kehidupan, Pengkhotbah menilai bahwa hidup itu harus berhikmat, walaupun hikmat mempunyai batasan. Nasib semua orang sama: Baik orang yang benar maupun fasik (tidak mempedulikan kehendak Tuhan), orang yang tahir maupun najis, semuanya akan berakhir dalam kematian (9:2-3). Sekalipun demikian, seorang yang berhikmat akan menjalani hidup dengan benar dan penuh tanggung jawab. Nasib akhir keduanya berbeda saat berada di hadirat Allah (8:12- 13). Pengkhotbah mengajak kita untuk melihat kembali esensi hidup yang mendasar, yaitu untuk apa kita hidup di dunia ini. Apakah Anda dapat menikmati karunia Allah dalam kehidupan sehari-hari, baik menyangkut masalah makanan, minuman, pakaian, maupun menyangkut keluarga dan pekerjaan atau usaha? (9:7-10).
Tanpa terasa, kehidupan dunia ini sudah berubah, makin lama makin cepat. Pada umumnya, orang berpandangan bahwa mereka yang tidak mampu mengimbangi kecepatan perubahan akan tertinggal dan ditinggalkan. Hal ini berlaku terutama bagi mereka yang semakin tua sehingga punya keterbatasan fisik (hidupnya semakin lama semakin lemah). Namun, Pengkhotbah mengamati bahwa yang memenangkan kehidupan bukanlah orang yang cepat dan kuat (9:11), tetapi orang yang memakai hikmat Tuhan dalam hidupnya, yaitu orang-orang yang dapat menikmati kebahagiaan di dalam Tuhan. Kemenangan hanya bisa didapatkan saat Anda hidup benar dan setia kepada Allah, sehingga Anda mampu mempertanggungjawabkan kehidupan Anda serta menjadi berkat bagi sesama. Apakah Anda tidak sedang kehilangan arah dan orientasi hidup di tengah zaman yang berubah secara cepat ini? [Souw]