Bacaan Alkitab hari ini:
Keluaran 16:1-17:7
Kata “percaya” mudah diucapkan, tetapi tidak mudah dilaksanakan. Masalahnya, kita sering menganggap kata “percaya” itu sebagai sekadar pengakuan intelektual, padahal kata “percaya” itu seharusnya mencakup seluruh aspek kepribadian kita. Kita perlu percaya secara intelektual, tetapi juga perlu memiliki gairah (perasaan) dan kemauan untuk melaksanakan (menerapkan) apa yang kita percayai. Saat melihat Allah bertindak menimpakan tulah kepada orang-orang Mesir serta membelah laut dan membuat mereka bisa melintasi laut seperti melintasi tanah kering, bangsa Israel pasti mempercayai kuasa dan kepedulian Allah terhadap diri mereka. Akan tetapi, kepercayaan intelektual itu belum menimbulkan gairah dan kemauan untuk menaati Allah. Oleh karena itu, saat menghadapi masalah fisik (lapar dan haus), mereka segera melupakan kuasa dan kepedulian Allah, sehingga mereka menujukan protes kepada Musa dan Harun yang menjadi pemimpin mereka. Perhatikan beberapa hal berikut ini: Pertama, Allah menuntut agar umat-Nya menaati dan memercayai (bersandar kepada) Allah. Kedua, Musa dan Harun memiliki kelemahan. Akan tetapi, sikap bangsa Israel terhadap Musa dan Harun yang mewakili Allah merupakan cermin dari sikap bangsa Israel terhadap Allah. Oleh karena itu, saat bangsa Israel bersungut-sungut terhadap Musa dan Harun, Musa mengatakan, “…. Bukan kepada kami sungut-sungut-Mu itu, tetapi kepada TUHAN.” (16:8). Menurut Musa, protes bangsa Israel terhadap kondisi yang mereka alami itu merupakan tindakan “mencobai TUHAN” (17:2).
Bacaan Alkitab hari ini merupakan peringatan bagi kita untuk memikirkan kembali sikap kita saat kita protes terhadap kondisi yang sedang kita alami. Sadarkah Anda bahwa kekesalan hati yang muncul saat Anda mengalami kekurangan uang atau saat Anda menderita sakit atau saat Anda mengalami kerugian atau mengalami kegagalan mencerminkan sikap hati yang tidak bisa memercayai pemeliharaan TUHAN? Apakah Allah tidak sanggup memelihara kehidupan Anda bila tidak ada uang di tangan Anda? Apakah Allah tidak sanggup menyembuhkan Anda saat Anda sakit? Apakah Allah tidak sanggup memberikan jalan keluar saat keadaan yang Anda hadapi terasa seperti suatu jalan buntu? Bersediakah Anda memercayai Allah: Menaati Dia dan bersandar kepada tangan-Nya yang kuat itu? [P]