Bacaan Alkitab hari ini:
Keluaran 14
Banyak orang salah sangka terhadap Allah. Karena Allah tidak dapat dilihat dengan mata, banyak orang membayangkan tentang Allah berdasarkan gambaran tentang apa yang dapat dilihat oleh mata. Hal itu menghasilkan gambaran yang salah tentang Allah. Walaupun Firaun dan seluruh bangsa Mesir telah menyaksikan perbuatan Allah yang dahsyat saat Allah membebaskan umat-Nya dengan menimpakan 10 tulah yang mengerikan, mereka masih tidak mengira bahwa Allah akan terus melindungi umat-Nya. Mereka mengira bahwa bangsa Israel telah tersesat dan menemui jalan buntu berupa lautan yang tak mungkin diseberangi. Dengan mengandalkan kekuatan pasukan yang bersenjata lengkap, Firaun hendak membawa kembali bangsa Israel ke Mesir. Akan tetapi, pada saat bangsa Israel menghadapi kondisi yang secara manusia merupakan jalan buntu, Allah menunjukkan kemuliaan-Nya. Allah bukanlah manusia! Manusia terbatas, tetapi Allah tidak terbatas. Secara manusiawi, keadaan yang dihadapi bangsa Israel merupakan jalan buntu. Akan tetapi, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil! Dengan perantaraan angin timur yang keras, Allah menguakkan air laut, sehingga air laut menjadi seperti tembok di sebelah kanan dan sebelah kiri, dan Allah membuat dasar air laut menjadi tanah kering, sehingga bangsa Israel bisa melewati laut dengan selamat. Firaun beserta seluruh tentaranya terus mengejar dan mencoba mengikuti jejak bangsa Israel melewati dasar laut yang telah menjadi kering. Akan tetapi, Allah membuat air laut yang tadinya tertahan menyerupai tembok berbalik ke tempatnya dan menenggelamkan Firaun dan seluruh tentaranya!
Perbuatan Allah yang dahsyat itu memperlihatkan kepada bangsa Mesir dan bangsa Israel bahwa Allah itu mulia! Allah itu berbeda dengan manusia! Allah tidak dibatasi oleh keterbatasan manusia! Sayangnya, bukan hanya bangsa Mesir yang tidak menyadari kemuliaan Allah. Umat Allah pun sering beranggapan bahwa Allah memiliki keterbatasan seperti manusia. Bila Anda mengalami sakit berat yang secara manusiawi tak mungkin disembuhkan, apakah Anda berani mengharapkan kesembuhan dari Tuhan? Saat Anda menghadapi persoalan berat yang belum Anda temukan jalan keluarnya, beranikah Anda mengharapkan Allah menolong Anda? Bagaimana pandangan Anda tentang Allah? Beranikah Anda memercayai Allah dan menyandarkan hidup Anda kepada-Nya? [P]