Bacaan Alkitab hari ini:
Keluaran 9
Dalam kitab Keluaran, benar dikatakan bahwa TUHAN mengeraskan hati Firaun. Akan tetapi, hal itu bukan berarti bahwa inisiatif mengeraskan hati berasal dari Allah, sehingga sikap penolakan Firaun bisa dikatakan sebagai dipaksakan oleh Allah. Bila kita memperhatikan 9:7, 34, 35, jelas bahwa Firaun juga berkeras hati secara sadar. Dalam tulah yang kelima yang dijatuhkan Allah kepada bangsa Mesir (penyakit sampar yang mengakibatkan kematian ternak orang Mesir), Firaun telah mengutus orang untuk memeriksa Tanah Gosyen—tempat orang Israel berdiam, sehingga Firaun telah mengetahui dengan jelas bahwa penyakit sampar itu hanya menimpa ternak orang Mesir, tidak menimpa ternak orang Israel. Sekalipun telah jelas bagi Firaun bahwa dewa-dewi sembahan orang Mesir serta orang-orang pandai di Mesir tidak sanggup melawan rencana Allah Israel menimpakan penyakit sampar ke atas ternak orang Mesir, Firaun tetap berkeras hati melawan kehendak Allah (9:1-7). Tulah keenam (barah atau bisul yang menimpa manusia dan ternak) serta tulah ketujuh (hujan es yang mengakibatkan kematian hewan dan manusia yang berada di tempat terbuka) yang menimpa Tanah Mesir (dengan pengecualian tempat bangsa Israel berdiam) juga tidak dapat dilawan. Bila dikatakan dalam 9:12 bahwa TUHAN mengeraskan hati Firaun, hal ini haruslah diartikan sebagai Allah membiarkan Firaun tetap berkeras hati. Allah tidak lagi mengetuk hati Firaun karena Firaun telah menutup pintu hatinya terhadap teguran Allah.
Dalam hidup kita, mungkin saja Allah memberi peringatan kepada kita saat kita berbuat dosa. Bila Roh Kudus menyadarkan Anda akan kesalahan Anda, janganlah mengeraskan hati! Bila Anda terus-menerus berkeras hati menolak teguran Allah, mungkin saja Allah akan membiarkan Anda mengalami kegagalan, penyakit, dan penderitaan sampai akhir hidup Anda. Bila Anda masih bisa menyadari kesalahan Anda, cepatlah datang mencari pengampunan yang tersedia di dalam Tuhan Yesus Kristus. Bila kita datang kepada-Nya, seberapa besar pun dosa kita, anugerah Allah tetap tersedia, dan kita bisa menerima pengampunan dosa karena Kristus telah mati untuk menebus dosa kita. Akan tetapi, bila kita menolak pekerjaan Roh Kudus yang telah menyadarkan kita akan betapa berdosanya diri kita di hadapan Allah, tidak ada lagi pengampunan. Perbuatan baik kita tidak akan bisa menyelamatkan diri kita! [P]