Pengkhotbah 2
Saat berjumpa dengan seorang yang belum kita kenal, hal pertama yang biasanya kita tanyakan selain nama adalah pekerjaan. Pekerjaan sering kali dianggap sebagai identitas seseorang. Namun, apakah pekerjaan mencerminkan makna hidup yang sebenarnya?
Pada bagian sebelumnya, Pengkhotbah menyatakan bahwa segala sesuatu adalah sia-sia, termasuk hikmat dan pengetahuan. Akan tetapi, dalam bacaan Alkitab hari ini, Pengkhotbah melihat bahwa hikmat dan pengetahuan adalah hal yang baik, karena hikmat melebihi kebodohan(2:13). Hikmat membuat dia bisa sukses melakukan berbagai pekerjaan besar (2:4-8) dan membuat dia menjadi orang besar, bukan orang biasa (2:9), sehingga Pengkhotbah dapat berkata, “inilah jerih payahku” (2:10). Namun, saat ia melihat bahwa semua akan berakhir dan kebesarannya harus diwariskan kepada generasi berikutnya yang belum tentu bisa meneruskan kebesaran tersebut, dia sadar bahwa hasil akhir pekerjaannya adalah kekecewaan dan kesia-siaan (2:11), apa lagi saat ia melihat yang paling akhir, yaitu bahwa baik orang berhikmat maupun orang bodoh memiliki akhir yang sama, yaitu kematian. Oleh karena itu, segala keberhasilan yang ia capai itu pun merupakan kesia-siaan (2:16).
Pengkhotbah menyadari bahwa kehidupan yang bermakna itu bukanlah didasarkan pada hasil pekerjaan yang ia lakukan. Akan tetapi, hidup yang bermakna adalah hidup yang berkenan kepada Allah. Pengkhotbah menemukan bahwa kepada orang yang diperkenan-Nya, Allah mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan (2:26). Bagai-mana agar hidup kita bisa berkenan kepada TUHAN? Pertama-tama, kita harus menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup kita. Kita tidak mungkin hidup berkenan kepada Allah dengan segala keberdosaan kita yang tidak terampuni, kecuali bila kita datang bersama Anak-Nya yang tunggal, yaitu Yesus Kristus yang telah menebus segala dosa kita. Dalam Yohanes 14:6, firman Tuhan mengatakan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Apakah Anda sudah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda? Apakah Anda sudah berusaha untuk hidup berkenan kepada Allah? Apakah Anda selalu bersyukur atas apa yang Anda miliki? Apakah Anda selalu berusaha melakukan yang terbaik berdasarkan apa yang telah Allah percayakan kepada Anda? [BW]