Jalan Tuhan Tak Terduga

Kisah Para Rasul 5:26-42

Saat mendengar sebutan “Farisi”, biasanya pikiran kita langsung men-jadi negatif karena kita selalu mengaitkan sebutan “Farisi” dengan keagamaan yang bersifat munafik. Akan tetapi, sebenarnya, dalam Alkitab terdapat beberapa orang Farisi yang tergolong baik. Kita perlu menyadari bahwa Nikodemus yang menemui Tuhan Yesus di malam hari adalah seorang Farisi. Mudah diduga bahwa dia datang di waktu malam karena dia merasa malu bila banyak orang melihat tindakannya mencari Tuhan Yesus. Sekalipun mungkin ada orang yang menganggap sikap Nikodemus itu sebagai sikap pengecut, perlu diingat bahwa hanya Nikodemus bersama dengan Yusuf dari Arimatea—keduanya anggota Mahkamah Agama Yahudi—yang berani meminta mayat Tuhan Yesus untuk dikuburkan (Yohanes 19:38-40).

Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita bisa membaca tentang seorang Farisi yang dihormati oleh banyak orang, yaitu Gamaliel. Walaupun Gamaliel seorang Farisi, pandangannya berbeda dengan orang Farisi yang lain. Orang-orang Farisi pada umumnya membenci Tuhan Yesus karena merasa bahwa popularitas mereka tersaingi, sedangkan Gamaliel adalah seorang ahli Taurat yang berpandangan luas dan berjiwa besar. Saat para peserta sidang Mahkamah Agama Yahudi hendak membunuh para murid, Gamaliel mengajak sidang itu untuk berpikir panjang dan tidak bertindak tergesa-gesa agar tidak salah bertindak. Perhatikan pan-dangannya yang amat bijaksana, “Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyap-kan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah." Nasihat itu diterima. Para rasul dipukul dan diancam, lalu dilepas-kan. Mereka meninggalkan ruang sidang dengan gembira. Bagi mereka, menderita karena Yesus Kristus merupakan suatu kehormatan (5:38-41; bandingkan dengan Matius 5:11; 1 Petrus 4:11).

Saat Tuhan Yesus bersama-sama dengan para murid-Nya di bumi, Beliau dengan terus terang mengatakan bahwa para murid diutus seperti domba ke tengah-tengah serigala (Matius 10:16). Akan tetapi, para murid tidak perlu takut karena Roh Kudus selalu menyertai mereka, dan Allah bisa menolong dengan berbagai cara yang tak terduga. [P]