2 Tesalonika 3
Pasal terakhir Surat 2 Tesalonika merupakan dorongan Rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika untuk meneladani dirinya (3:9). Pertama, Rasul Paulus meminta jemaat Tesalonika mendoakan pelayanannya agar pemberitaan firman Tuhan atau pemberitaan Injil terus berkembang, sama seperti pelayanan di Tesalonika (2 Tesalonika 3:1; 1 Tesalonika 5:25). Ingatlah bahwa Rasul Paulus bukan hanya meminta didoakan, tetapi ia sendiri telah lebih dulu mendoakan jemaat Tesalonika secara rutin (2 Tesalonika 1:11; 2:13; 1 Tesalonika 1:2; 2:13; 3:10). Permintaan kepada jemaat Tesalonika untuk mendoakan pelayanan Rasul Paulus itu bukanlah dimaksudkan untuk sekadar menambah kegiatan, melainkan merupakan usaha membina jemaat agar bergantung kepada Allah dan mengingat teladan Kristus (2 Tesalonika 3:5). Dengan mendoakan pelayanan Rasul Paulus, jemaat Tesalonika sekaligus belajar memahami bahwa pemberitaan Injil adalah pelayanan tim: Ada yang melayani dengan perkataan dan ada yang melayani melalui doa.
Kedua, Rasul Paulus mendorong jemaat Tesalonika untuk bekerja mencari nafkah agar tidak menjadi beban bagi orang lain. Mereka yang tidak mau bekerja harus dikucilkan. Perkataan Rasul Paulus sangat keras, “jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” Rasul Paulus sendiri menjadi teladan dengan bekerja keras siang malam. Di tengah kesibukan memberitakan Injil, ia bekerja sebagai tukang kemah. Ingatlah bahwa Rasul Paulus bekerja bukan karena dia tidak berhak menerima upah dari pemberitaan Injil yang dia lakukan, tetapi karena ia hendak memberi teladan kepada jemaat bahwa melakukan pekerjaan (kasar) pun merupakan sesuatu yang terhormat. Selain itu, Rasul Paulus ingin meniadakan semua penghalang bagi pemberitaan Injil (2 Tesalonika 3:6-12; Kisah Para Rasul 18:3; Matius 10:10; 1 Timotius 5:18).
Bacaan Alkitab hari ini memperlihatkan bahwa gereja yang patut dianggap sebagai gereja teladan adalah gereja yang mengutamakan pemberitaan Injil. Semua penghalang bagi pemberitaan Injil harus disingkirkan. Bagaimana dengan diri Anda: Apakah Anda masih memiliki sifat atau kebiasaan yang menghalangi pemberitaan Injil? Apakah kehidupan Anda sudah merupakan “iklan” yang baik yang membuat orang yang belum mengenal Kristus menjadi tertarik untuk mendengar dan menerima berita Injil? [P]