Meyakinkan Kita Sebagai Anak Allah

Efesus 3:14-21

Dalam Surat Efesus, terdapat dua doa pribadi Rasul Paulus. Doa pertama (1:15-23) muncul dari rasa syukur atas pertumbuhan iman jemaat. Doa kedua (3:14-21) dipanjatkan saat dia berharap agar jemaat tidak tawar hati melihat kesesakannya (3:13). Dalam doa kedua, dia memohon agar iman jemaat terus dapat berakar di dalam Kristus. Secara khusus, dalam 3:16, dia berdoa agar Allah yang penuh kemuliaan menguatkan jemaat melalui Roh yang ada di dalam batin setiap anggota jemaat. Kata ‚menguatkan‛ dalam ayat ini berasal dari kata Yunani Krataioo. Dalam Perjanjian Baru, kata ini dipakai empat kali—Tiga kali berkaitan dengan kekuatan fisik (3:16; 1 Korintus 16:13; Lukas 2:40) dan sekali berkaitan dengan kekuatan rohani (Lukas 1:80). Melalui Efesus 3:16, kita belajar bahwa Allah Roh Kudus yang tinggal di dalam batin setiap orang percaya akan menguatkan—baik secara fisik maupun secara rohani—setiap anak-anak-Nya untuk tetap dapat mengalami kehadiran dan kasih Kristus (3:17).
Karya Allah Roh Kudus dalam diri orang percaya terlihat dalam Roma 8:16 yang menyebutkan bahwa Allah Roh Kudus terus menyertai roh orang percaya dan membangkitkan keyakinan bahwa status orang-orang percaya adalah sebagai anak-anak Allah. Kapan Anda menjadi orang percaya yang lemah? Apakah Anda lemah saat jatuh dalam dosa? Apakah Anda lemah saat Anda menderita atau saat Anda sakit? Apakah Anda lemah saat Anda mengalami kepahitan karena disakiti oleh orang yang Anda kasihi? Bagaimanapun keadaan Anda saat ini, Tuhan mengingatkan bahwa Ia akan terus-menerus menguatkan Anda, baik secara fisik maupun secara rohani. Allah Roh Kudus akan terus-menerus bersaksi bersama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Inilah salah satu keistimewaan iman Kristen dibandingkan dengan agama-agama lain dalam hal relasi antara Allah dengan umat-Nya. Gambaran tentang Allah sebagai Bapa dan umat sebagai anak-anak-Nya menggambarkan hubungan yang sangat dekat. Seperti apa pun keadaan seorang anak—baik atau tidak baik, sehat atau sakit—Allah adalah Bapa yang baik yang akan tetap membuka tangan-Nya bagi anak-anak-Nya yang mau datang kepada-Nya. Jika saat ini Anda sedang lemah, datanglah kepada Allah Bapa kita. Dari lubuk hati kita, marilah kita berkata seperti bunyi lirik sebuah lagu, ‚Ku tahu Bapa p’liharaku, Ia baik, Ia baik.‛ [FL]