Kisah Para Rasul 1:6-11
Setelah bangkit, Tuhan Yesus menampakkan diri selama 40 hari untuk mengajar murid-murid tentang Kerajaan Allah (1:3). Namun, kebersamaan selama 40 hari dan 3 tahun itu tidak membuat para murid memahami tujuan kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia, yaitu untuk menghadirkan Kerajaan Allah di tengah dunia. Saat para murid bertanya tentang pemulihan Kerajaan Israel, Tuhan Yesus tidak menjelaskan lebih lanjut tentang masa dan waktunya, namun Dia mengalihkan fokus utama para murid, yaitu agar mereka menjadi Saksi-Nya. Kata Saksi—dari bahasa Yunani Martus—berarti utusan yang pergi mewakili raja untuk menyatakan kuasa dari raja itu. Tuhan Yesus adalah Raja yang mengutus para murid untuk menjadi saksi-saksi-Nya.
Bagi setiap murid Kristus, menjadi saksi bukan pilihan, melainkan mandat dari Tuhan yang penuh kuasa, sehingga harus menjadi gaya hidup. Tuhan Yesus tidak berkata, ‚Kamu boleh menjadi saksi-Ku, tetapi boleh juga tidak‛, melainkan Dia berkata bahwa saat Roh Kudus turun, kamu akan menerima kuasa untuk menjadi saksi. Kata kuasa—dari bahasa Yunani Dyna—berarti to explosive (meledak). Ada dua tipe orang Kristen. Tipe pertama adalah orang Kristen yang hidupnya mengalir: bekerja setiap hari dan ke gereja tiap minggu. Tujuan hidup orang seperti ini adalah kenyamanan dan keamanan diri: muda kaya raya, tua sehat walafiat, dan mati masuk sorga. Tipe kedua adalah orang Kristen yang ‚meledak‛. Mereka tidak mengejar kenikmatan dan kenyamanan dunia, tetapi mengosongkan dirinya untuk dipenuhi dan dikuasai oleh Roh Kudus. Fokus hidupnya adalah menjadi Saksi Kristus di mana pun dan melalui apa pun yang mereka kerjakan. Orang Kristen tipe kedua ini adalah orang Kristen yang berani membayar harga, berani menyangkal diri. Orang Kristen tipe kedua ini seperti kaleng soda yang baru saja dikocok. Apakah Anda berani membuka kaleng soda seperti itu? Bila Anda berani, Anda akan menerima ledakan dari kaleng soda itu. Sebagaimana kaleng soda yang habis dikocok, kehidupan anak-anak Allah yang dikuasai Roh Kudus memperlihatkan dorongan dan kekuatan yang besar untuk menjadi saksi Kristus. Kita bukan sekadar pelajar, pekerja, pedagang, atau ibu rumah tangga dengan tempelan Kristen, tetapi kita adalah saksi-saksi Kristus yang menyatakan Kristus di rumah, gereja, sekolah, kampus, dan lingkungan kerja. Apakah fokus gaya hidup Anda adalah menjadi saksi Kristus? [FL]