Markus 13:1-23
Bait Allah kedua telah berdiri selama 500 tahun sejak zaman Ezra. Lima belas tahun sebelum Yesus Kristus dilahirkan, Herodes membangun kembali dan mempercantik Bait Allah—sedemikian rupa hingga menjadi salah satu bangunan terindah di Yerusalem—bukan untuk menghormati Allah, tetapi untuk memperoleh dukungan dari orang-orang Yahudi. Seperti kebanyakan orang, para murid Tuhan Yesus terpukau oleh kemegahan Bait Allah (meskipun pembangunannya baru selesai tahun 64 AD). Sekalipun demikian, Tuhan Yesus melihat apa yang akan terjadi terhadap bangunan yang megah itu di masa depan. Bait Allah akan dihancurkan sampai tidak ada satu batu pun yang akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Ucapan Tuhan Yesus ini terwujud pada tahun 70 M, saat pasukan Romawi menghancurkan Bait Allah dan kota Yerusalem. Firman Tuhan pasti terjadi! Tuhan Yesus juga menubuatkan apa yang akan terjadi di masa depan sehubungan dengan kedatangan-Nya yang kedua kali, yaitu mengenai suatu masa yang sulit, khususnya bagi para pengikut-Nya. Banyak orang yang mengaku sebagai Kristus dan menyesatkan banyak orang. Akan ada banyak peperangan dan berita tentang peperangan, situasi yang sangat meresahkan. Beberapa orang akan diserahkan kepada majelis agama untuk dianiaya. Sesama anggota keluarga sendiri akan saling menyerahkan, tidak tahu lagi siapa yang dapat dipercaya. Sungguh, suatu masa yang sangat sulit! Nubuatan dalam Perjanjian Lama banyak yang sudah tergenapi, khususnya sehubungan dengan kedatangan Tuhan Yesus yang pertama kali. Akan tetapi, hal-hal yang disampaikan Tuhan Yesus banyak yang belum terjadi, hanya beberapa hal yang sudah terjadi. Akan tetapi, kita bisa meyakini bahwa nubuatan Tuhan Yesus pasti akan terjadi. Rasul Petrus mengatakan, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” (2 Petrus 3:9). Tuhan tidak segera menjatuhkan hukuman karena Ia bermaksud memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat. Oleh karena itu, mumpung masih ada waktu, berbalik dan bertobatlah! Jangan sampai kita tiba pada masa yang penuh siksaan, yaitu masa pada saat segala yang hidup tidak dapat bertahan! [GI Mario Novanno]