Bacaan Alkitab hari ini:
Roma 10:16-11:10
Siapa yang dimaksud dengan sisa Israel yang akan diselamatkan (11:1-10)? Ada orang yang berpendapat bahwa yang dimaksud adalah mereka yang mempunyai hak istimewa dalam hal keselamatan tanpa harus percaya kepada Kristus. Ikatan perjanjian Allah kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, serta keturunannya—untuk menjadi umat pilihan—tetap melekat berdasarkan jalur keturunan yang mereka warisi. Jadi, mereka diselamatkan melalui jalur keturunan. Sekalipun bangsa Israel menolak berita Injil, keselamatan mereka dijamin Allah berdasarkan hak istimewa itu. Benarkah pendapat tersebut?
Roma 11:1-10 merupakan ajang perdebatan teologis: Siapa yang dimaksud dengan sisa Israel yang akan diselamatkan itu. Benarkah keselamatan itu memiliki dua jalur, yaitu melalui garis keturunan bapa leluhur dan melalui Yesus Kristus? Keselamatan hanya tersedia di dalam Kristus, tidak tersedia melalui cara lain! Ada banyak ayat yang secara ekslusif menyatakan bahwa jalan keselamatan itu hanya ada di dalam Yesus Kristus (Yohanes 14:6; Kisah Para Rasul 4:12). Roma 11 juga menunjukkan bahwa keselamatan hanya ada di dalam Kristus. Allah tidak mungkin menolak Israel, sebagai umat-Nya (11:1-2), bagi mereka yang ada di dalam Kristus. Sama seperti Allah menyisakan tujuh ribu orang yang tetap percaya kepada Allah pada jaman Elia, demikian juga Allah akan menyelamatkan orang-orang Israel yang percaya kepada Kristus dari mayoritas yang menolak-Nya (11:3-4). Paulus menyimpulkan, “Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia. Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia” (11:5-6). Perhatikan pengulangan “menurut kasih karunia” yang ditekankan Paulus, yaitu bahwa Israel diselamatkan karena kasih karunia, bukan karena perbuatan atau karena hak istimewa yang melekat. Sisa Israel berbicara mengenai minoritas Israel yang percaya kepada Kristus di antara mayoritas yang menolak-Nya.
Melalui perenungan di atas, kita bisa meyakini bahwa bagaimanapun gelap dan jahatnya dunia, pasti akan selalu ada orang yang dipanggil Tuhan untuk datang dan percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Oleh karena itu, kerjakan terus pemberitaan Injil dan jangan putus asa! [Souw]