Bacaan Alkitab hari ini:
Kejadian 19
Salah satu tawaran dunia yang paling menggiurkan adalah kesuksesan dan kemakmuran. Oleh karena itu, tidak jarang kita temui umat Allah yang membandingkan level kemakmuran yang mereka peroleh dari Tuhan dan dari dunia. Tidak jarang pula kita melihat orang yang menukar kemuliaan Tuhan dengan kemakmuran dunia yang tampak lebih menarik. Kira-kira demikianlah isi pasal 19, yang jelas merupakan perbandingan antara keluarga Lot dengan Abraham, dengan Lot sebagai pihak antagonis (tokoh lawan). Dalam Kejadian 13, kita sudah membaca tentang alasan keberadaan keluarga Lot di wilayah dekat Sodom dan Gomora. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana Lot memandang statusnya sebagai umat pilihan Tuhan. Apakah cara pandana Lot tentang statusnya sama dengan cara pandang Abraham? Sayangnya tidak!
Pertama, Lot tidak peduli apakah Tuhan berkenan atau tidak terhadap keputusannya untuk tinggal di Sodom dan Gomora yang bermotifkan kemakmuran hidup (Kejadian 13). Bahkan, saat mereka kabur, istrinya menoleh ke belakang untuk melihat harta miliknya sehingga ia dihukum Tuhan menjadi tiang garam. Kedua, Lot gagal menjalankan fungsi sebagai wakil Tuhan dalam keluarganya. Ia bahkan rela menyerahkan kedua anak gadisnya kepada masyarakat Sodom dan Gomora yang dikuasai nafsu seks. Perbuatan kedua anaknya yang hamil dari benih Lot (ayahnya sendiri) merupakan bukti kuat tentang kegagalan Lot dalam kesetiaannya terhadap Allah. Ketiga, Lot gagal menjalankan peran membawa orang untuk menjadi percaya kepada Allah. Kedua calon menantunya pun gagal ia bawa untuk mengenal kasih anugerah Allah. Lalu, bagaimana ia bisa mempertanggungjawabkan hidupnya di hadapan Allah?
Seringkali tawaran kemakmuran dan kesuksesan dunia begitu menyilaukan umat Allah, sehingga mereka tergiur untuk merengkuhnya. Namun, akhirnya mereka terpaksa menukar kemuliaan Allah yang kekal dengan kepuasan dunia yang semu (bandingkan dengan Matius 16:26). Tidaklah salah bila Tuhan Yesus menegaskan bahwa mereka yang hatinya lebih mengutamakan kepuasan dunia adalah “orang bodoh” (Lukas 12:20), karena mereka menukar harta abadi yang tidak bisa dimakan ngengat dan karat serta dibongkar pencuri (Matius 6:20) dengan harta yang akan ditinggal saat mati. Apa yang Anda pilih: Kepuasan duniawi atau harta surgawi yang dijanjikan Allah? [Sung]