Bilangan 9
Hari Raya Paskah adalah hari raya bangsa Israel yang diadakan untuk memperingati karya Allah membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Tanah Mesir. Pada hari itu, mereka menyembelih seekor anak domba dan makan sayur pahit. Pada perayaan Paskah ini, para orang tua akan menceritakan kembali peristiwa di malam saat Tuhan membebaskan nenek moyang mereka dari perbudakan di Mesir. Hari Raya Paskah diadakan setiap tanggal empat belas bulan pertama (Catatan: Dalam Keluaran 23:15, sebutan untuk bulan pertama ini adalah Abib. Akan tetapi, sesudah pembuangan, bangsa Israel memakai kalender Babel dan menyebut bulan pertama sebagai Nisan) dan diikuti oleh Hari Raya Roti Tidak beragi selama seminggu. Selama seminggu itu, bangsa Israel harus memakan roti yang tidak beragi (Imamat 23:5-6). Tindakan ini bukan sekadar kerutinan, melainkan tanda syukur.
Pada masa Perjanjian Lama, orang yang menyentuh mayat men-jadi najis dan tidak boleh mengikuti upacara keagamaan. Orang yang najis karena menyentuh mayat serta orang yang dalam perjalanan jauh diharuskan untuk merayakan Paskah sebulan berikutnya, yaitu pada tanggal keempat belas bulan yang kedua (9:10-11). Mereka yang tidak najis dan tidak dalam perjalanan, tetapi tidak mau ikut merayakan Paskah “harus” dilenyapkan (9:13). Orang asing yang ingin ikut me-rayakan Paskah diizinkan (9:14). Aturan di atas mengingatkan kita agar tidak mengabaikan pertemuan ibadah dan hari raya keagamaan (bandingkan dengan Ibrani 10:25).
Paskah dalam Perjanjian Lama—yaitu peringatan pembebasan bangsa Israel dari perbudakan merupakan simbol dari penyelamatan umat manusia dari dosa yang diwujudkan melalui pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib. Anak domba yang disembelih dalam Perjanjian Lama menunjuk pada Tuhan Yesus sebagai Anak Domba Allah yang tidak bercacat cela yang dikorbankan untuk menebus manusia berdosa (Yohanes 1:29; Efesus 1:7). Tuhan Yesus bukan hanya mati untuk kita, tetapi Dia juga bangkit dari kematian, dan kebangkitan-Nya merupakan jaminan bahwa orang yang percaya kepada-Nya memperoleh pengampunan dosa dan memiliki kehidupan yang baru (Kisah Para Rasul 10:43; Roma 6:4). Apakah Anda sudah memiliki jaminan pengampunan dosa serta memiliki kehidupan yang baru? [GI Roni Tan]