Ditahirkan Agar Diterima

Bilangan 8

Suku Lewi adalah suku yang dipilih Tuhan untuk melayani Dia penuh waktu dan seumur hidup. Akan tetapi, apakah pemilihan Tuhan ini membuat mereka bebas untuk melakukan apa pun yang mereka anggap baik? Tidak, mereka tetap harus hidup dalam ketaatan terhadap perintah Tuhan untuk melakukan pelayanan di hadapan Tuhan. Dalam Bilangan 8:5-22 dituliskan tentang aturan yang harus mereka taati. Sebagai contoh, saat menjalankan tugas di hadapan Tuhan, mereka harus lebih dahulu dipercik dengan air penghapus dosa, mencukur, mencuci pakaian, dan mempersembahkan korban penghapus dosa. Tindakan ini bertujuan agar mereka dianggap layak oleh Tuhan. Pesan penting yang Tuhan ingin tanamkan pada Suku Lewi dan bangsa Israel adalah bahwa Tuhan itu kudus. Oleh karena itu, pelayan yang ingin melayani-Nya harus men-jalani proses pengudusan. Perintah ini dilakukan secara “tepat” (8:20) oleh suku Lewi yang akan melayani di Kemah Pertemuan atau Kemah Suci. Setelah melakukan tindakan pentahiran, barulah mereka melakukan pekerjaan jabatan mereka (8:21-22).

Proses pentahiran yang Tuhan perintahkan ini mengingatkan kembali bangsa Israel—termasuk suku Lewi—bahwa kekudusan Tuhan harus dihormati dan dijaga. Bila mereka tidak menghormati kekudusan Tuhan, mereka akan menerima hukuman Tuhan, yaitu terkena tulah (8:19). Oleh karena itu, agar tulah tidak menimpa mereka, sikap dan tindakan mereka haruslah menaati semua perintah Tuhan secara tepat.

Kewajiban menghormati dan menjaga Kekudusan Tuhan bukan hanya berlaku pada masa Perjanjian Lama, tetapi juga berlaku bagi semua murid Kristus. Salah satu perkataan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam khotbah di bukit adalah, “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah” (Matius 5:8). Perkataan tersebut berlaku bagi semua anak-anak Allah. Apakah Anda menghormati dan menjaga kekudusan Tuhan dalam kehidupan Anda? Setiap kali jatuh dalam dosa, apakah Anda selalu segera mengaku dosa di hadapan Tuhan sehingga kehidupan, pelayanan, dan ibadah Anda layak di mata Tuhan? Tuhan yang kita sembah adalah kudus, sehingga Dia menuntut agar kita berhenti berbuat dosa dan menjalani hidup dalam kekudusan. Hendaklah setiap orang yang mengetahui keinginan Tuhan melakukan hal ini dalam anugerah-Nya. [GI Roni Tan]