Bilangan 21
Bangsa Israel adalah bangsa pemberontak yang tidak pernah puas. Saat berjalan dari gunung Hor menuju Laut Teberau, mereka tidak dapat lagi menahan hati (21:4). “Tidak dapat lagi menahan hati” berarti tidak bisa sabar untuk menahan diri agar tidak menggerutu. Suka menggerutu sudah menjadi karakter bangsa Israel. Karena tidak bisa menahan hati, mereka menyalahkan TUHAN dan Musa. Tuhan dan Musa dinilai salah karena tidak memberikan roti dan air kepada mereka. Tuhan dan Musa dinilai salah karena hanya bisa memberkati mereka dengan roti yang hambar (21:5). Tindakan mereka membuat TUHAN murka. Oleh karena itu, banyak di antara mereka yang mati dan sakit karena dipagut ular-ular tedung (21:6). Bila Tuhan terus dalam murka-Nya dan tidak bertindak untuk menghentikan serangan ular—ular tedung itu, bisa saja mereka semua akan mati karena bisa ular tedung yang mematikan. Dalam keadaan tidak berdaya dan berduka, mereka kembali meminta pertolongan Tuhan yang telah mereka sakiti hati-Nya. Puji Tuhan! Tuhan menolong mereka! Tuhan memerintahkan Musa membuat ular tembaga yang kemudian diletakkan di sebuah tiang (21:8-9). Setiap orang yang digigit ular tedung lalu memandang ular tembaga itu pasti akan disembuhkan dari bisa ular (21:9). Apakah ular tembaga itu memiliki khasiat menyembuhkan? Tidak! Sebenarnya, Tuhan-lah yang menyembuhkan mereka sehingga mereka tidak mati walaupun telah digigit ular. Ular tembaga itu merupakan simbol dari Tuhan Yesus yang telah mengorbankan diri-Nya sampai mati di kayu salib. Tuhan Yesus bersabda dalam Yohanes 3:14-15, “Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.” Kesembuhan dari orang yang memandang ular tembaga merupakan gambaran dari keselamatan yang diperoleh oleh setiap orang yang mempercayai pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib untuk menyelamatkan orang berdosa. Janganlah ragu untuk memercayai pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib agar murka dan hukuman Allah terhenti dan diganti dengan anugerah yang melimpah dari Allah Bapa, kasih dari Tuhan Yesus Kristus, dan pertolongan dari Allah Roh Kudus. Percayalah bahwa Tuhan Yesus menanti agar kita datang kepada-Nya! [GI Roni Tan]