Pelayanan Pujian

Bacaan Alkitab hari ini:

1 Tawarikh 25

Kata “Pujian” dan “memuji” merupakan dua kata yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan umat Tuhan. Kata “Pujian” menunjuk kepada materi atau isi, sedangkan kata “memuji” menunjuk kepada tindakan. Dalam 1 Tawarikh 25, kita bisa membaca bahwa Raja Daud dan para panglima memilih anak–anak Asaf, Heman dan Yedutun untuk melayani dalam ibadah di bait Allah, baik sebagai pemain musik maupun sebagai penyanyi (25:1-7). Tugas mereka adalah bernyanyi bagi TUHAN dengan diiringi alat musik kecapi, gambus, dan ceracap. Walaupun dalam uraian di pasal ini disebut tentang “bernubuat” (25:1), “bernubuat dengan petunjuk raja” (25:2), serta “pelihat raja” (25:5), semua yang dikerjakan oleh kelompok musisi dan penyanyi ini ditujukan untuk satu tujuan, yaitu senantiasa mengungkapkan pujian kepada TUHAN di Bait Allah. Perhatikan bahwa kelompok musisi dan penyanyi yang semuanya berjumlah 288 orang itu “telah dilatih” bernyanyi untuk Tuhan (25:7), agar mereka siap melaksanakan pelayanan mereka.

Dilatih dan berdisiplin untuk melatih diri dalam memuji Tuhan bukan sekedar tindakan jasmaniah semata, melainkan juga mengungkapkan ketundukan. Saat melayani TUHAN, kita menyandang status sebagai penyembah Tuhan dan sekaligus sebagai penyampai pesan Tuhan pada jemaat. Layanilah Tuhan dalam pujian yang berbalutkan kemuliaan Allah, sehingga kita senantiasa menyadari betapa agung dan pentingnya mempersiapkan diri dengan berlatih memuji Allah. Berlatih serius agar bisa mempersembahkan pujian yang baik juga merupakan wujud keseriusan pujian kita kepada Tuhan.Apakah Anda serius saat memuji Tuhan? [R]

1 Tawarikh 25:6a
“Mereka ini sekalian berada di bawah pimpinan ayah mereka pada waktu menyanyikan nyanyian di rumah TUHAN dengan diiringi ceracap, gambus dan kecapi untuk ibadah di rumah Allah dengan petunjuk raja.”