Allah yang Perkasa (Pasca-Natal)

Bacaan Alkitab hari ini:

Yohanes 20:24-31

Bagi kita pada umumnya, keperkasaan selalu diasosiasikan dengan kegagahan, kekuatan, serta dimiliki oleh manusia dewasa seperti yang digambarkan dalam cerita-cerita kepahlawanan. Rasanya merupakan sebuah paradoks (hal yang nampak bertentangan) jika kita membayangkan bahwa seorang bayi tidak berdaya yang terbaring di sebuah palungan ternyata adalah Allah yang Perkasa (Yesaya 9:5). Sesungguhnya, Allah selalu menunjukkan keperkasaan-Nya sesuai dengan maksud dan cara-Nya sendiri. Dalam Perjanjian Lama, kita melihat bahwa Allah membebaskan umat-Nya dengan tulah dan memimpin umat-Nya untuk memperoleh kemenangan setiap kali mereka terlibat dalam peperangan. Melalui Yesus Kristus yang adalah wujud gambar Allah yang sempurna, kita tidak melihat kilat dan guntur yang memukau, tetapi justru kerendahhatian dan kelemahlembutan. Namun, lewat kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya, Yesus Kristus justru menunjukkan keperkasaan dan kemenangan-Nya yang memungkinkan kita dibebaskan dari kungkungan dosa (Matius 1:21). Keperkasaan-Nya terlihat dari nama-Nya, karena di dalam nama-Nya, semua orang yang percaya diselamatkan (Yohanes 20:31).

Jika Kristus telah membuktikan kuasa-Nya atas masalah yang paling fundamental di dunia ini, yakni dosa, bukankah Ia juga dapat diandalkan untuk pergumulan-pergumulan keseharian kita? Sang Imanuel masih berkarya hingga hari ini. Renungkanlah: Bisakah Anda belajar untuk mengalami kekuatan Kristus melampaui apa yang bisa Anda lihat dan Anda menolak untuk melihat Yesus Kristus sebagai sosok yang tidak berdaya, sekalipun Anda tidak memahami cara Ia bekerja? [MT]

Mazmur 106:8
“Namun diselamatkan-Nya mereka oleh karena nama-Nya, untuk memperkenalkan keperkasaan-Nya.”