Bacaan Alkitab hari ini:
Ester 3-4
Orang sombong sering beranggapan bahwa ia pasti berhasil melakukan apa pun. Haman—yang baru naik pangkat hingga kedudukannya lebih tinggi dari semua pembesar lain—menjadi sangat sombong dan terlalu percaya diri. Apalagi, raja memerintahkan semua pegawai di pintu gerbang istana untuk berlutut dan sujud kepadanya. Oleh karena itu, ia sangat marah saat mengetahui bahwa Mordekhai tidak mau sujud dan berlutut kepadanya.
Sebenarnya, Agama Yahudi tidak melarang penghormatan dengan cara bersujud kepada orang yang dihormati (Misalnya, lihat Kejadian 23:7 dan Keluaran 18:7). Kemungkinan besar, Mordekhai tidak mau sujud kepada Haman karena Haman adalah keturunan Agag, raja orang Amalek. Orang Yahudi memiliki sejarah panjang permusuhan dengan orang Amalek dari generasi ke generasi (Keluaran 17:14-16). Sebagai keturunan Benyamin (2:5), Mordekhai tidak mau sujud kepada orang Amalek. Hal ini memicu kemarahan Haman. Setelah mengetahui kebangsaan Mordekhai, Haman berikhtiar untuk membunuh semua orang Yahudi, bukan hanya membunuh Mordekhai saja. Niat ini bukan semata-mata kesom-bongan pribadi, melainkan kesombongan ras.
Allah tidak tinggal diam! Manusia boleh merencanakan, namun kehendak Tuhanlah yang terlaksana. Waktu pemusnahan orang Yahudi dipilih dengan membuang undi. Setelah undi dibuang di bulan pertama, pembunuhan massal terhadap orang Yahudi ditetapkan untuk diadakan pada bulan kedua belas. Menurut pendapat Anda, apakah hanya sekadar suatu kebetulan bahwa ada selang waktu kurang lebih sebelas bulan antara penetapan dekrit raja dan pelaksanaannya?Iman membuat kita yakin bahwa Tuhan bekerja di balik layar dengan menunda waktu untuk melakukan misi penyelamatan yang dahsyat bagi umat-Nya! [WY]
Amsal 16:33
“Undi dibuang di pangkuan,tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.”