Tantangan yang Tidak Menjadi Halangan

Bacaan Alkitab hari ini:

Nehemia 2

Pengalaman Nehemia membuktikan bahwa tekad yang bulat dan visi yang jelas tidak menjamin bahwa pelayanan akan bebas tantangan. Setelah memutuskan untuk pulang ke Yerusalem membangun kembali temboknya, Nehemia menghadapi empat tantangan besar, yakni: izin raja Artahsasta (2:1-9), perlawanan penduduk lokal yang tidak menyukai kesejahteraan Israel (2:10, 19-20), kondisi tembok Yerusalem yang rusak parah (2:11-16), serta semangat para pemimpin dan pemuka bangsa Israel untuk melakukan pembangunan (2:17-18). Menghadapi semua tantangan itu, Nehemia melakukan tiga hal: Pertama, berdoa memohon agar Allah mengulurkan tangan-Nya yang penuh kemurahan untuk menyingkirkan halangan dan membuka jalan. Kedua, mengadakan pendekatan pribadi untuk membangkitkan semangat para pemimpin Israel agar bersedia mendukung proyek itu. Ketiga, dengan penuh keberanian menghadapi ancaman para penentang proyek itu melalui jawaban yang bijaksana. Di akhir kitab ini, kita diberitahu bahwa proyek ini selesai dengan baik karena pertolongan Allah dan melalui perencanaan yang matang serta usaha yang maksimal dari Nehemia dan seluruh bangsa Israel.

Pengalaman Nehemia mengajarkan kita untuk tidak menyerah saat menghadapi tantangan dalam pelayanan yang mungkin datang dari berbagai pihak. Tantangan justru mendorong kita untuk lebih bersandar kepada Allah, lebih membuka diri untuk menerima dan diterima oleh sesama rekan pelayan, dan tidak takut terhadap ancaman apa pun, karena Allah di pihak kita dan pasti membuka jalan.Apakah tantangan terbesar bagi pelayanan Anda dan gereja Anda pada saat ini? Apakah Anda sudah menerapkan pelajaran di atas untuk mengatasinya? [TF]

Nehemia 2:20b
“Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun.”