Kedaulatan Allah atas Bangsa-bangsa

Bacaan Alkitab hari ini :  Yehezkiel 17

Di pasal ini, Allah menyampaikan sebuah perumpamaan dan penjelasannya tentang apa yang terjadi di negeri Yehuda. Latar belakang perumpamaan ini terdapat dalam 2 Raja-Raja 24:6-25:21. Rajawali pertama dalam perumpamaan adalah Nebukadnezar dari Babel yang menaklukkan Yehuda dan menawan raja Yoyakhin ke negeri Babel. Setelah itu, raja Babel mengangkat Zedekia menjadi raja menggantikan Yoyakhin (17:1-7, 11-13). Rajawali kedua melambangkan raja Mesir. Raja Zedekia yang berjanji tunduk kepada Babel melanggar janjinya dengan mencari pertolongan kepada raja Mesir. Oleh sebab itu, raja Zedekia akan ditaklukkan Babel dan ditawan ke negeri Babel dan mati di sana. Dalam hal ini, Allah tidak akan menolong raja Zedekia yang telah melanggar perjanjiannya dengan raja Babel (17:14-21). Di akhir ucapan-Nya, Allah menanam pohon aras di gunung yang tinggi. Pohon itu akan bertumbuh besar dan menjadi perlindungan bagi segala burung di bawahnya. Gunung yang tinggi melambangkan Gunung Zion dan pohon aras melambangkan Raja Daud yang keturunannya. Mesias akan menjadi Raja semesta alam untuk selamanya (17:22-24).

Kisah di atas menegaskan kedaulatan Allah atas bangsa-bangsa di dunia. Dalam kekuasaan-Nya, Allah tidak hanya meneguhkan atau meruntuhkan suatu bangsa, Dia juga menggerakkan bangsa-bangsa menjalankan kehendak-Nya untuk menghukum atau menolong bangsa Israel. Kebenaran di atas mengingatkan kita bahwa Allah juga berdaulat atas bangsa dan negara kita. Sebagai warganegara yang baik, kita berkewajiban untuk mendukung dan mendoakan pemerintah supaya berjalan dalam kehendak Allah. Selain mendoakan pemerintah dan rakyat, apakah wujud kepedulian lain yang dapat Anda tunjukkan kepada bangsa kita? [TF]

Sebab TUHANlah yang empunya kerajaan,
Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa.
— Mazmur 22:29