Bacaan Alkitab hari ini : Kisah Para Rasul 4:1-31
Pada umumnya, manusia mencari kenyamanan dan menjauhi kesulitan. Manusia yang normal tidak akan mengharapkan--apalagi dengan sengaja menceburkan diri--untuk memasuki situasi yang berisiko. Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita bisa membaca bahwa jemaat mula-mula berada dalam situasi sulit. Petrus dan Yohanes ditangkap serta diancam supaya berhenti memberitakan nama Yesus (4:1-22). Tentu saja, ancaman itu bukan hanya ditujukan terhadap mereka berdua, melainkan berlaku pula bagi setiap anggota jemaat yang mereka layani. Dalam situasi seperti itu, apa yang dilakukan jemaat mulamula? Mereka berdoa kepada Allah dengan keyakinan bahwa kuasa tertinggi bukanlah di tangan manusia. Mereka percaya bahwa Allah Penciptalah yang berdaulat, bukan Herodes, Pilatus, atau para imam Yahudi (4:24-28).
Apa yang mereka minta dalam doa mereka? Mereka bukan meminta diberikan keamanan agar bisa beribadah dengan tenang, melainkan meminta keberanian untuk memberitakan Injil tentang Yesus Kristus (4:29). Mereka memohon penyertaan ilahi dalam wujud mujizat yang akan menegaskan bahwa berita yang mereka sampaikan benar adanya (4:30). Kita melihat bahwa Allah mengabulkan doa mereka (4:31). Salah satu wujud nyata kepenuhan Roh Kudus adalah keberanian untuk menyampaikan firman Allah. Di hari Pentakosta ini, marilah kita tidak sekadar meminta agar Tuhan memberi keamanan dan perlindungan pada gereja-Nya, melainkan kita meminta agar dipenuhi Roh Kudus dan diberi keberanian untuk menyampaikan Injil tanpa digentarkan oleh aniaya maupun penjara (bandingkan dengan Efesus 6:18-20). [WF]