Bacaan Alkitab hari ini : 1 Korintus 1:18 - 2:5
Dunia hari ini sangat menghargai orang-orang yang fasih bicara. Motivator yang pintar bicara atau pejabat yang mahir pidato bisa dipastikan akan populer dan dikagumi banyak orang. Tampaknya, banyak gereja pun tanpa sadar mengadopsi nilai yang sama. Mungkin kita tidak terang-terangan mengatakan bahwa kita menghargai kefasihan lidah, tetapi tindakan-tindakan kita mencerminkan hal itu. Misalnya, ketika seorang anggota jemaat mengatakan bahwa ia tidak berani bersaksi atau memimpin pujian, alasan yang umum adalah karena ia tidak pandai bicara. Lihatlah pula gejala bahwa kita berani dengan percaya diri mengundang orang datang ke gereja hanya di minggu tertentu saat pengkhotbahnya "bagus".
Gejala seperti di atas sebenarnya bukan masalah baru! Ribuan tahun yang lalu, jemaat Korintus adalah jemaat yang amat menghargai kefasihan berpidato. Orang yang sanggup bicara dengan runtut dan jelas, penuh gairah dan semangat, serta mampu meyakinkan pendengarnya akan dikerumuni dan didengar banyak orang. Itulah sebabnya, penting untuk meningkatkan kemampuan berbicara dengan fasih supaya pesan yang disampaikan didengar dan diterima. Namun, Paulus menjelaskan bahwa pemberitaan Kristen tidaklah demikian. Berita Kristen adalah berita yang sulit dipercaya, yaitu berita tentang Kristus yang tersalib dan dibangkitkan. Itu pun disampaikan bukan dengan kalimat yang mempesona. Alasannya adalah karena pemberitaan Kristen tidak mengandalkan kemampuan manusia, melainkan kekuatan Roh. Apakah gereja--termasuk Anda sebagai anggota gereja==saat ini lebih mengandalkan kemampuan manusiawi atau sepenuhnya mengandalkan kuasa Roh Kudus? [WF]