Percaya dan Taat

Bacaan Alkitab hari ini : Yohanes 7

Inti ketidakpercayaan adalah ketidakrelaan untuk taat! Orang-orang Yahudi--khususnya para pemimpin agama--tak mau mempercayai Yesus Kristus karena mereka tak mau taat kepada-Nya. Mereka beranggapan bahwa Yesus Kristus hanya manusia biasa, anak tukang kayu, seorang yang status sosialnya biasa-biasa saja. Saudara-saudara Yesus Kristus pun tidak menganggap Dia istimewa sehingga mereka tidak percaya kepada-Nya (7:5). Mengapa banyak orang bersikap tidak semestinya terhadap Yesus Kristus? Bukankah tindakan dan ajaran-Nya jelas menunjukkan bahwa Dia bukan manusia biasa? Hanya orang yang hati nuraninya terbuka terhadap kebenaran dan yang berani bersikap jujur yang akan mempercayai Dia. Akan tetapi, orang yang mempertahankan gengsi, yang menganggap diri mereka sederajat dengan Yesus Kristus, sulit untuk merendahkan diri dan mempercayai Dia. Tak mengherankan bila ada berbagai tanggapan tentang siapa Yesus Kristus sebenarnya (7:12-13).

Banyak orang mempercayai Allah secara tidak tulus. Mereka mengharapkan manfaat (berkat) dari kepercayaan mereka, tetapi mereka tidak mau membayar harga yang harus mereka bayar, yaitu ketaatan. Tuhan Yesus berkata, "Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri." (7:17). Tanpa kesediaan untuk taat, manusia tak akan memahami kebenaran Allah. Ingatlah bahwa praktik ketaatan terhadap hukum Taurat--termasuk masalah sunat--yang diajarkan oleh orang-orang Farisi bukanlah ajaran asli yang diperintahkan Allah, melainkan sudah dikembangkan dan dibumbui oleh para pengajar hukum Taurat (7:19-24). [P]

Jawab Yesus kepada mereka:
”Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu
percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
Yohanes 6:29