Jangan Membiarkan Keliaran Terjadi

Bacaan Alkitab hari ini : Amsal 29

Orang benar bertolak-belakang dengan orang bodoh. Jalan keduanya saling bertentangan. Orang bodoh adalah “kekejian bagi orang benar”, sedangkan orang benar yang lurus jalannya adalah “kekejian bagi orang fasik”. Pengaruh orang benar jauh lebih baik karena “jika orang benar bertambah, bersukacitalah rakyat, tetapi jika orang fasik memerintah, berkeluhkesahlah rakyat”. Orang benar dan orang fasik berbeda sikap terhadap orang lemah: “orang benar mengetahui hak orang lemah, tetapi orang fasik tidak mengertinya” (29:7). Perbedaan mendasar itu disebabkan karena orang benar selalu berusaha memiliki hubungan yang benar. Keamanan dan ketenteraman masyarakat sangat bergantung pada karakter sang pemimpin. Jika seorang pemimpin—raja atau pemerintah—memerintah dengan adil dan tidak lalim, pemerintahannya akan berdiri teguh. 

Bagaimana seseorang bisa benar dalam segala perbuatannya dan bagaimana seorang pemimpin bisa membedakan yang benar dan yang salah? Jawabannya adalah, “Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum” (29:18). Dalam konteks ini, “wahyu” adalah “suara kenabian”, yaitu suara kebenaran Allah yang dinyatakan Tuhan Allah melalui nabi-nabi-Nya bagi umat-Nya. “Wahyu” di sini berbeda dengan “visi” organisasi atau institusi yang lebih menyerupai harapan dan mimpi masa depan. Wahyu adalah suara Allah untuk umat-Nya. Hanya suara kebenaran Allah yang dapat mengoreksi kelakuan umat manusia dan menyatakan hubungan yang benar (sesuai dengan kehendak Allah). Jika umat Allah ingin agar masyarakat hidup baik, tenteram, dan aman, berdoalah agar suara kebenaran Allah diperdengarkan dan didengar oleh para pemimpin. Itukah kerinduan Anda? [A

Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat.
Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.
Amsal 29:18