Tidak Mulia Mencari Kemuliaan Diri

Bacaan Alkitab hari ini : Amsal 25

Amsal 25 adalah amsal Salomo yang dikumpulkan oleh para pegawai Hizkia, raja Yehuda. Pasal ini dimulai dengan kalimat yang maknanya dalam, “Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu” (25:2). Sang guru hikmat menuntun kita merenungkan kata “kemuliaan”. Pengertian dasar dari kata “kemuliaan” dalam bahasa Ibrani adalah “bobot” atau “berat”. Dalam konteks ilmu alam, menyelidiki dan menemukan sesuatu yang baru, agung, dan mulia itu patut dirayakan karena penemuan itu mungkin memberi kontribusi yang baik bagi kehidupan umat manusia. Oleh karena itu, peneliti yang penemuannya amat penting bisa mendapat hadiah Nobel. Di zaman Israel kuno, “Raja bukan saja pelindung dalam kesenian, tetapi juga dalam pengetahuan.” Biasanya, penemuan pengetahuan diarsipkan di istana. Jika kita menemukan sesuatu, berikanlah kemuliaan kepada Tuhan yang menciptakan pengetahuan itu. 

Apa yang menjadi sumber kemuliaan kita? Sebagai umat Allah, kita diajar untuk tidak “berlagak di hadapan raja”(25:6), tidak mengganggap diri tahu sehingga membuka rahasia orang lain (25:9), melainkan setia jika diberi tanggung-jawab (25:13), tidak menyombongkan diri(25:14), tidak menggosipkan orang lain (atau “bicara secara rahasia”, 25:23), tidak “bersaksi dusta” (25:18), dan lain sebagainya. Semua amsal ini mengajar kita untuk tidak mencari kemuliaan sendiri. Jika kita mencari kemuliaan bagi diri kita, kita tidak memiliki kemuliaan lagi. Pesan dalam bahasa Ibrani dari 25:27b adalah, “tidaklah mulia mencari kemuliaan sendiri” (bandingkan dengan Alkitab versi bahasa Inggris dan Mandarin). Apakah Anda memuliakan Allah atau memuliakan diri sendiri? [A

Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu …
Amsal 25:2a