Bacaan Alkitab hari ini : Yeremia 48
Bangsa Moab adalah keturunan Lot, keponakan Abraham. Oleh karena itu, sebenarnya mereka masih kerabat bangsa Israel. Mereka tetangga Yehuda yang hidup di seberang sungai Yordan. Tak mengherankan bila dalam nubuatan ini, Yeremia bisa menyebut nama dan kondisi banyak kota Moab.
Yeremia menubuatkan bahwa semua kota Moab akan direbut dan hancur lebur (48:1-6; 14-24). Yeremia merinci dosa yang membuat Moab dihukum Tuhan, yakni kesombongan. Ia membanggakan dan mengandalkan benteng, harta benda, dan (terutama) dewa-dewanya (48:7-13). Selama ini, hidup mereka aman. Mereka mengira bahwa kehebatan dewa Kamoslah yang melindungi mereka, sehingga mereka berani menyombongkan diri di hadapan Tuhan, Allah Israel (48:25-46).
Di masa lalu, Moab pernah dipakai Tuhan untuk menghukum umat-Nya (Hakim-hakim 3:12; 2 Raja-raja 24). Nubuat tentang hancurnya Moab menolong Yehuda menyadari keadilan Tuhan, karena Moab pun bisa dihukum Tuhan atas dosa dan kejahatan mereka. Moab pernah membuat Israel tergoda menyembah dewa-dewinya, sehingga banyak orang Israel mati oleh murka Tuhan (Bilangan 25; Hakim-hakim 10:6). Oleh karena itu, nubuatan ini juga menyadarkan Yehuda bahwa tidak ada gunanya bersekutu dengan Moab dan mengandalkan dewa Kamos, karena hukuman Tuhan yang menghancurleburkan Moab akan membuktikan betapa palsunya kehebatan Kamos.
Seperti Moab membanggakan benteng, harta benda, pasukan, dan dewa Kamos, hari ini banyak orang memberhalakan yang bukan Tuhan dengan menjadikan ciptaan—bukan Sang Pencipta—sebagai andalan, motivasi, serta tujuan hidup. Apa yang Anda berhalakan saat ini? [ICW]