Bacaan Alkitab hari ini : Yeremia 47
Bangsa Filistin menjadi kaya karena kapal-kapalnya yang mengarungi Laut Tengah mengumpulkan barang dagangan dari banyak tempat. Bangsa yang kaya ini menggoda Yehuda untuk dijadikan penolong, seperti yang dilakukan raja Zedekia dengan meminta raja-raja kota bangsa Filistin untuk menjadi sekutu Yehuda melawan pasukan Babel (27:3).
Nubuatan kehancuran Filistin nampaknya merupakan perluasan nubuatan kehancuran Mesir (pasal 46), karena di zaman Yeremia, Filistin adalah kaki tangan Mesir. Nubuatan ini diucapkan saat Mesir masih jaya dan bisa mengalahkan serbuan tentara Babel yang telah menduduki Gaza (47:1). Dua tahun berikutnya, Babel kembali menyerang dan berhasil menaklukkan Mesir. Yeremia menggambarkan serbuan pasukan Babel seperti sungai yang membanjiri kota-kota Filistin dan penduduknya (47:2). Penyerbuan ini mengerikan dan membuat para orang tua lari meninggalkan anak-anak mereka (47:3). Kota-kota perdagangan utamanya—yakni Tirus dan Sidon—tidak bisa dipertahankan (47:4). Penduduknya akan meratap dan meminta Tuhan menyarungkan pedang penghakiman-Nya, tetapi pedang itu akan terus beraksi hingga tuntas atas segenap penjuru negeri Filistin, termasuk Askelon dan Asdod, kota pelabuhan yang merupakan pemasok barang perdagangan Mesir (47:5-7).
Nubuat ini menyingkap kebodohan Yehuda bila mengandalkan Filistin yang kaya, karena Filistin sendiri tidak berdaya menolak nasibnya yang turut hancur bersama Mesir yang dihukum Tuhan. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda tergoda untuk menjadikan kekayaan atau teman yang kaya sebagai sumber rasa aman dan kebahagiaan? Bertobatlah! Jangan sampai hidup Anda mengulang kebodohan Yehuda! [ICW]