Bacaan Alkitab hari ini : Yeremia 26
Film Hollywood umumnya berujung dengan happy ending (sang jagoan pada akhirnya menang atau bahagia). Hal semacam itu umumnya tidak sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sebagaimana kisah-kisah dalam pasal ini.
Setelah bagian pertama (pasal 1-25) yang sebagian besar berisi khotbah Nabi Yeremia, pasal ini mengawali bagian kedua (pasal 26-35) yang terutama berisi kisah pengalaman sang nabi. Di pasal ini terdapat penjelasan bahwa khotbah Nabi Yeremia di bait Allah—yang menubuatkan bahwa kota Yerusalem akan dihukum Allah seperti kota Silo (7:14)—terwujud di awal pemerintahan Yoyakim, anak Raja Yosia (26:1-6). Di sini juga dikisahkan reaksi para pendengar khotbahnya (26:7- 11). Bagian kedua ini menunjukkan bahwa para utusan Allah yang sama-sama berani berkotbah dengan terus terang tentang hukuman Allah atas Yerusalem dan bangsa Yehuda bisa mengalami akhir yang berbeda. Khotbah Yeremia menuai ancaman hukuman mati, namun dia selamat karena ada yang bersimpati dan melindunginya (26:16, 24). Orang-orang di zaman Raja Hizkia nampaknya tidak membunuh nabi Mikha atas kotbah kerasnya (26:17-19; bandingkan dengan Mikha 1:1; 3:12), sehingga hukuman Allah tidak dijatuhkan pada zaman Hizkia. Akan tetapi, Nabi Uria mengalami akhir yang tragis. Dia dibunuh oleh utusan raja Yoyakim (26:20-23).
Tuhan Yesus telah memperingatkan bahwa mengikut Dia adalah jalan sempit (ada salib) yang menuju keselamatan. Saat menghadapi ujian atau pencobaan, Anda harus berani berkata dan bertindak benar sesuai firman Allah. Meskipun akhir yang kita alami di dunia tak seindah film Hollywood, ingatlah bahwa Allah telah menjamin happy ending kita di sorga. [ICW]
“Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan,
melainkan yang tak kelihatan,
karena yang kelihatan adalah sementara,
sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.”
2 Korintus 4:18