Murid Kristus dan Kesetiaannya Sampai Akhir

Bacaan Alkitab hari ini : 2 Timotius 4

Memulai pelayanan dengan sungguh-sungguh adalah hal penting, namun mengakhiri kehidupan dalam kesetiaan lebih penting lagi. Di akhir hidupnya, Paulus mengungkapkan kerinduan setiap murid Kristus, yakni mengakhiri kehidupan dan pelayanan dengan kesetiaan. Dengan penuh keyakinan, Paulus mengatakan bahwa ia telah mengakhiri pertandingan dengan baik, mencapai garis akhir dan memelihara iman, sehingga ia yakin akan menerima mahkota kebenaran saat bertemu dengan Tuhan (4:6-8). 

Mahkota tersebut tidak hanya diberikan kepada Paulus, tetapi juga kepada setiap orang yang setia mengisi hidupnya dengan hal-hal yang bijak. Karena itu, Paulus menasihati Timotius untuk mengisi hidupnya dengan tiga hal: Pertama, menjalani gaya hidup yang suka memberitakan Injil dalam segala keadaan (4:2a, 5c). Kedua, mengajarkan kebenaran dengan sabar (4:2b, 5b). Ketiga, menguasai diri dalam segala hal (4:3- 4, 5a). Di tengah masyarakat yang menyukai ajaran sesat dan kehidupan moral yang bobrok, Timotius tidak boleh terbawa arus kesesatan, melainkan harus mampu mengoreksi kesesatan dan kebobrokan masyarakat dengan kehidupan yang saleh. 

Kita semua pasti rindu untuk menjadi seperti Paulus yang setia sampai akhir hidupnya. Beberapa pertanyaan berikut menjadi panduan bagi kita untuk mencapainya: Apakah saya fokus memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk mengabarkan Injil? Apakah kehadiran saya selalu memberi dampak positif terhadap lingkungan? Apakah saya mampu menjalankan perilaku dan pola hidup yang berbeda dengan dunia yang gelap, atau justru saya selalu menjalani kehidupan yang sama gelapnya dengan dunia ini? [TF

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik,
aku telah mencapai garis akhir
dan aku telah memelihara iman.
2 Timotius 4:7