Percaya bahwa Allah Tetap Bekerja

Habakuk 1

Nabi Habakuk bergumul saat melihat terjadinya kejahatan, tetapi Allah seperti berdiam diri saja. Mengapa Allah membiarkan saja orang-orang yang telah mendengar firman Tuhan, tetapi tidak peduli terhadap kehendak-Nya. Mengapa mereka yang memutarbalikkan firman Tuhan dan menipu bisa dihormati dalam masyarakat? Sampai kapan mereka dibiarkan melakukan ketidakadilan? Mengapa Allah membiarkan Nabi Habakuk melihat kejahatan dan kelaliman? (1:2-3).

Sang Nabi bergumul saat melihat keadaan umat Yehuda yang hidup dalam kejahatan dan menindas sesamanya. Hukum tidak berdaya dan keadilan menghilang karena orang fasik menindas orang benar (1:4). Masa yang kacau itu adalah masa pemerintahan Raja Yoyakim (609-598 BC). Sebelum masa itu, terjadi reformasi besar-besaran saat Kerajaan Yehuda berada di bawah pemerintahan raja Yosia. Sayangnya, reformasi tidak berlanjut. Umat Yehuda kembali hidup dalam dosa.

Pertanyaan Sang Nabi dalam bacaan Alkitab hari ini bukan berarti bahwa ia meragukan Allah, melainkan bahwa ia memiliki iman yang hidup. Ia jujur dan mau menjalani proses bersama Allah untuk menjadi lebih baik. Ia bergumul melihat umat Yehuda yang mendengarkan firman Tuhan, namun tidak kunjung bertobat, bahkan semakin murtad, dan Allah seperti membiarkan saja. Ia makin bergumul ketika Allah menyatakan bahwa Ia akan membangkitkan bangsa kafir yang lebih jahat, yaitu bangsa Kasdim, untuk menghukum bangsa Yehuda (1:5-11). Sang Nabi mempertanyakan keadilan Tuhan (1:12-17), namun ia belajar memercayai bahwa Allah tetap bekerja. Kalimat "sebab, sesungguhnya, Akulah yang membangkitkan orang Kasdim," (1:6) menunjukkan bahwa Allah bekerja dalam cara yang sulit dipahami oleh hamba-Nya.

Bacaan Alkitab hari ini menjelaskan bahwa Allah tidak berdiam diri atas apa yang terjadi pada umat-Nya. Ia tetap bekerja walaupun caranya membingungkan dan membangkitkan pergumulan. Ingatlah perkataan Tuhan Yesus, "Bapaku bekerja sampai sekarang" (Yohanes 5:17). Sebagai orang percaya, apakah Anda yakin bahwa Allah tetap bekerja untuk kebaikan kita saat cara kerja Allah terasa membingungkan seperti pada masa pandemi yang belum kunjung berakhir ini? Apakah Anda meyakini bahwa Allah memiliki rencana yang baik melalui pandemi yang telah mengubah kondisi sosial masyarakat di seluruh dunia ini? [JC]